Ternyata Jumlah Petani Milenial di Kendal Capai 18,25 Persen

photo author
- Selasa, 12 Desember 2023 | 14:37 WIB
Rilis data tahap I hasil sensus pertanian 2023 di Trirto arum baru selasa 12 desember 2023. (Edi Prayitno/kontributor Kendal)
Rilis data tahap I hasil sensus pertanian 2023 di Trirto arum baru selasa 12 desember 2023. (Edi Prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Bertani memang bukan cita-cita generasi muda sekarang, meski dibeberapa daerah sudah banyak anak muda yang mengembangkan pertanian dengan lebih modern. Di Kendal sendiri jumlah petani milenial jumlahnya cukup banyak, mencapau 18,25 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kendal Ummi Hastuti mengatakan data sensus pertanian 2023 sebaran petani menurut generasi, petani di Kabupaten Kendal didominasi oleh generasi X, yaitu petani berusia 43 - 58 tahun sebesar 42,27 persen, kemudian berusia 59-77 tahun sebesar 36,94 persen, petani milenial yang usia sekarang 27 - 42 tahun sebanyak 18,25 persen, dan petani generasi Z atau berusia 11 - 26 tahun hanya 0,70 persen.

“Menarik memang karena jumlah petani milenial di Kendal cukup banyak mencapai 18,25 persen,” ujarnya saat rilis data tahap I Sensus Pertanian 2023 Selasa 12 desember 2023.

Dikatakan, Sensus Pertanian 2023 (ST2023) merupakan sensus pertanian ke 7 yang diselenggarakan BPS setiap 10 tahun sekali sejak 1963. Sensus Pertanian juga mengacu pada sejumlah rekomendasi dari FAO yang menetapkan The World Programme for the Cencus of Agriculture (WCA) Covering Periode 2016–2025.

“Ada 3 tujuan utama penyelenggaraan Sensus Pertanian yakni menyediakan data mengenai struktur pertanian nasional hingga level wilayah terkecil dan detail tabulasi silang, menyediakan kerangka sampel pertanian yang mutakhir sebagai dasar survei pertanian selanjutnya yang mengumpulkan statistik pertanian lebih rinci, dan sebagai benchmark dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada,” terangnya.

Sensus Pertanian 2023 di Kendal melibatkan sebanyak 816 petugas lapangan atau sekitar 0,42 persen dari total petugas lapangan di seluruh Indonesia dan 2,84 persen dari total petugas di Jawa Tengah. Dikatakan, informasi yang dapat diperoleh dari hasil Sensus Pertanian 2023 adalah direktori unit usaha pertanian, geospasial statistik pertanian dan potensi pertanian menurut wilayah yang dapat menunjukkan identitas unit usaha pertanian.

“Informasi penting berikutnya adalah terkait struktur demografi pengelola usaha pertanian , lahan pertanian yang meliputi luas lahan menurut jenis lahan, jenis kepemilikan/penguasaan dan jenis irigasi. Selain itu informasi terkait penerapan agroforestri, perhutanan sosial, keanggotaan kelompok tani, keanggotaan petani plasma, petani milenial, informasi bantuan yang diterima, akses terhadap asuransi dan, akses terhadap kredit,” imbuhnya.

Berdasarkan hasil Sensus Pertanian atau ST2023, jumlah unit usaha pertanian adalah sebanyak 105.699 unit mengalami penurunan sebesar 16,48 persen dibandingkan ST2013 sebanyak 126.561 unit. Sementara perkembangan jumlah usaha pertanian di Kabupaten Kendal 2023 terbanyak ada di subsektor tanaman pangan 67.319 unit usaha, perkebunan sebanyak 43.833, hortikultura 40.989, peternakan 35.731, kehutanan 22.386, perikanan 5.523 dan jasa pertanian 1.022 unit usaha.

Sementara itu Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Siti Nurhayati mengatakan, hasil sensus pertanian tersebut sangat dibutuhkan untuk menyusun perencanaan, anggaran, membuat kebijakan hingga mengeksekusi kebijakan tersebut untuk hasil yang efektif dalam membuat keputusan yang tepat

“Hasil Sensus Pertanian 2023 merupakan pijakan untuk merancang masa depan pertanian dan pangan ke depan,” katanya.

Menanggapi petani milenial yang mulai bermunculan di Kendal, Dinas Pertanian dan Pangan terus memantau dan mendampingi. Ia mencontohkan di wilayah Sukorejo ada petani sayuran yang berkembang dengan baik. Bahkan pasarnya sudah menembus sejumlah daerah dan itu dilakukan oleh anak muda yang mengembangkan tanaman hortikultura.

“Jadi di Desa Genting gunung ada anak muda yang sukses budidaya pertanian jenis komoditi paprika yang menjadi langganan makanan siap saji di wilayah pantura,” imbuh Siti Nurhayati.

Dikatakan data dari BPS ini juga akan menjadi acuan untuk penyaluran subsidi pupuk melalui perbaikan data targeting, perbaikan tata kelola basis data pertanian, pengendalian laju konversi lahan pertanian, khususnya sawah dan rekrutmen petani milenial untuk mendorong regenerasi petani.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husnul Khatimah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X