SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya melakukan penanganan kawasan banjir dan rob di wilayahnya. Mulai dari pembenahan drainase atau saluran air, hingga pembangunan sheet pile untuk menahan rob.
Dari upaya tersebut, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengklaim kawasan banjir di ibu kota Jawa Tengah tinggal tiga persen.
Hal itu disampaikan Mbak Ita, biasa disapa dalam paparannya pada Rapat Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Semarang 2025 - 2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RPJMD) 2025, di Balai Kota Semarang, Rabu 25 Januari 2024.
Baca Juga: Jalur Gaib! Dukun di Semarang Ungkap Banyak Caleg Minta Jimat dan Mantra Jelang Coblosan
Mbak Ita menjelaskan, jika kawasan banjir di Kota Semarang sebagian besar berada di tiga kecamatan yaitu kecamatan Genuk, Pedurungan, dan Semarang Utara.
"Di Semarang masih ada tiga persen kawasan banjir, namun yang paling utama genangan banjir terjadi di tiga kecamatan yakni Genuk, Pedurungan, dan Semarang Utara," ujar Mbak Ita.
Menurutnya, banjir di tahun 2024 ini sudah mulai berkurang, seiring dengan berbagai penanganan yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang bersama stakeholder terkait.
Dengan adanya beberapa proyek penanganan banjir yang saat ini tengah berjalan, dia optimistis wilayah genangan akan terus berkurang. Satu di antaranya, adanya pembangunan sheet pile penahan rob di Semarang Utara.
Baca Juga: Artis Sinetron Ini Siap Jadi Wakil Jika Ade Bhakti Benar-benar Maju Pilwalkot Semarang 2024
"Pada Mei, pembangunan sheet pile selesai. Saat ini, teman-teman tidak mendengar ada rob. Kalau ada rob saya pasti di WA masyarakat. Sekarang tidak ada," ujarnya.
Kemudian, lanjut Mbak Ita, Pemerintah Kota Semarang sedang melakukan penanganan di wilayah Pedurungan. Pemkot sedang meninggikan Jembatan Nogososro. Peninggian jembatan tersebut sebagai pengendalian banjir di wilayah Tlogosari dan Muktiharjo.
Tak hanya itu, Pemkot Semarang bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana juga akan melakukan sebuah proyek pengendalian banjir di wilayah Muktiharjo.
"Akan dilelang. Itu adalah proyek bantuan dari Bank Dunia kepada Kementerian PUPR untuk penanganan banjir di wilayah Muktiharjo," terangnya.