KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Banjir yang menggenangi 9 kelurahan di Kecamatan Kota Kendal Kamis 14 Maret 2024 mulai berangsur surut. Banjir sudah terjadi tiga hari terakhir akibat luapan Sungai Kendal.
Salah seorang warga Kelurahan Kebondalem, Resti Okta, mengungkapkan ketidaknyamanannya akibat banjir yang sudah menjadi langganan selama hampir satu dekade terakhir.
Resti Okta menyatakan bahwa banyak akses jalan yang harus ditutup oleh warga karena tergenang air, memaksa dirinya harus memutar sejauh 2 kilometer untuk mengakses pasar tradisional.
"Banjir ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari kami. Kami berharap pemerintah dapat melakukan pengerukan sedimentasi di Sungai Kendal agar sungai ini dapat menampung volume air lebih banyak dan tidak meluap setiap kali hujan deras," ujar Resti Okta.
Baca Juga: Karangasem Utara Batang Kembali Terendam Banjir
Selain itu, Resti juga mengharapkan bantuan dari pemerintah berupa makanan siap konsumsi untuk warga yang menjalani ibadah puasa Ramadhan.
Diemui terpisah Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Ali Sutariyo, menjelaskan bahwa banjir tersebut terjadi di sembilan kelurahan, antara lain Trompo, Kebondalem, Langenharjo, Pegulon, Patukangan, Pekauman, Balok, Ngilir, dan Bandengan. Tinggi air yang merendam bervariasi mulai dari 10 hingga 40 centimeter.
"Luapan air sungai ini terjadi akibat tingginya sedimentasi yang menyebabkan penyempitan jalur sungai. Ketika ada volume air yang besar, sungai pun meluap," ungkap Ali Sutariyo.
Baca Juga: Gedung Arsip BNI Batang Kebakaran, Penyebabnya Masih Diselidiki
Ali Sutariyo juga mengimbau kepada warga agar tidak panik dan segera memberikan informasi apabila terjadi bencana di wilayahnya. Hal ini bertujuan agar BPBD Kendal dapat bergerak lebih cepat untuk menanggulangi dampak dari bencana tersebut.