SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Perjalanan Ari Abdul untuk mudik dari Jakarta dengan kapal perang KRI Banda Aceh sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sabtu 6 April 2024.
Begitu datang dia disambut oleh Angkatan Laut di Semarang layaknya prajurit yang habis pulang dari pertempuran. Namun hidup merantau sudah seperti medan pertempuran juga bukan?
Begitu gerbang dibuka, dia lalu menaiki motornya bersama istri dan anak perempuannya yang masih balita. Udara panas pinggiran laut mulai menyergap, namun Tanjung Emas bukanlah akhir, dia masih harus melanjutkan perjalanan ke Sragen.
Sebelum melanjutkan perjalanan, Ari sempat berhenti sebentar. Ternyata dia hendak menata barang-barang bawaanya supaya perjalanan nanti aman.
Dia membawa tas 3 yang cukup besar. Motornya kategori sport dengan tangki di depannya. Artinya motor seperti itu tidak mumpuni untuk bawa barang.
Baca Juga: Kecelakaan di Flyover Jatingaleh Semarang, Gadis Pengendara Motor Tewas Terserempet Bus
Namun Ari tidak hilang akal, dia membuat sebuah besi penyangga yang dia gunakan untuk menampung tas di jok belakang.
"Iya, itu sengaja bikin sendiri. Sudah dari tahun lalu saya pakai. Gunanya ya untuk menampung tas," ungkap Ari yang kebetulan punya bengkel di Cikarang.
Lebih lanjut Ari mengakui rela menempuh berbagai cara ini demi mencapai kampung halaman yang dalam setahun mungkin hanya sekali ini saja dia bisa kembali.
Ari mengakui jika perjalanan tidak mudah. Terlebih anaknya masih kecil. Namun dia tetap menjalani dan istrinya juga mendukung.
"Untungnya ada tumpangan kapal perang ini. Jadi nggak terlalu berat banget perjalanan," tambahnya.
Baca Juga: Kebakaran di Gudang Industri Terboyo Semarang, Bermula dari Korsleting Truk, lalu Api Membesar
Kisah seperti Ari ini tampaknya bukan satu-satunya. Seperti yang banyak terekam di lini media massa, banyak pemudik, khususnya pemotor yang cukup total dalam menempuh perjalanan.
Totalitas itu terlihat dengan banyaknya barang yang dibawa. Muatan penumpang yang melebihi kapasitas, sampai ada lagi yang bawa binatang peliharaan seperti Wasis (30) pemudik dari Tangerang ke Kabupaten Semarang yang sampai rela bawa kucing ras Jawa-nya dalam perjalanan.