Tradisi Kupat Jembut Semarang: Tradisi Syawalan yang Dipertahankan dan Terus Diulang

photo author
- Rabu, 17 April 2024 | 12:16 WIB
Pembagian Kupat Jembut Semarang di Kampung Jaten Cilik, Pedurungan. Tradisi Syawalan ini terus dijaga tiap tahun.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Pembagian Kupat Jembut Semarang di Kampung Jaten Cilik, Pedurungan. Tradisi Syawalan ini terus dijaga tiap tahun. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Satu per satu, tangan mungil anak-anak tadi saling memunguti kupat jembut dan lembaran uang. Lebaran memang sudah usai, namun berkat tradisi ini, kantong saku mereka mungkin tebal kembali.

Saat sedang antre menerima kupat dan uang, kembang api dinyalakan. Dar-der-dor bunyi bersahutan. Prosesi bagi-bagi kupat jembut terasa makin lengkap dan meriah.

"Memang selain bagi kupat kami juga membagikan uang untuk anak-anak. Jumlahnya memang tidak banyak tapi anak-anak pasti senang," tambahnya.

Beriringan dengan suara kembang api tadi, di kejauhan seorang warga lain berteriak. Anak-anak paham artinya akan ada yang bagi-bagi uang. Mereka pun tunggang langgang berlari lagi.

Baca Juga: Pengakuan Maling di Alfamart Semarang yang Sampai Bikin Kasir Terseret di Jalan: Demi Beli Susu Anak Malah Jadi Perkara

"Biasanya dapat bisa sampai Rp 100 ribu. Bisa buat sangu sekolah. Tiap tahun memang ikut bagi-bagi kupat ini. Seru," ungkap Fachri, salah seorang anak di sela-sela acara.

Selain senang mendapat uang, Fachri juga punya harapan kebanjiran berkah. Sebab, dia butuh banyak doa-doa agar dapat SMP yang bagus.

"Saya kelas 6 SD. Habis ini sudah mau ujian terus nyari SMP," tambahnya.

Prosesi Kupat Jembut tidak hanya di Kampung Jaten Cilik namun juga di Pedurungan Tengah II.

Berbeda di Jaten Cilik yang penuh kemeriahan, di Pedurungan pelaksanaan bagi-bagi digelar secara lebib takzim.

Menginjak pukul 05.30 WIB, anak-anak sudah berbaris dengan tertib menunggu pemberian kupat jembut dan lembaran uang.

Baca Juga: Minta Dibelikan Obat, Pria Misterius Tewas di Hotel Jalan Imam Bonjol Semarang

Kalau di sini pembagian ada di beberapa titik rumah. Kebanyakan yang membagikan adalah para sesepuh.

"Ya di sini agak beda, ada yang memandu, kalau rebutan kasihan yang anak-anak kecil," kata ketua RW 1 Kelurahan Pedurungan Tengah, Wasi Darsono.

Dalam Syawalan itu, anak-anak didahulukan baris paling depan agar kebagian. Selain membagikan ketupat dan uang, warga yang ikut di acara Syawalan itu juga saling bermaaf-maafan dengan tetangga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X