Di sisi lain, Ika mensyukuri jika tahun ini proses penyembelihan diprediksi bakal lebih aman dan tidak seperti tahun-tahun lalu.
Maksudnya, di tahun-tahun lalu Semarang masih darurat Covid-19 selain itu juga ada ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Secara teknis relatif sama. Kalau tahun sebelumnya ada pandemi covid lalu PMK, ada sedikit berbeda. Tahun ini PMK memang masih ada tapi alhamdulillah tidak ada yang menunjukan gejala itu. Semoga sapi-sapi yang dikirim dari masjid tidak ada penyakit," jelasnya.
Meski demikian, saat hari-H penyembelihan nanti pihaknya tetap akan melaksanakan pemeriksaan antemortem dan postmortem. Pemeriksaan ini juga berkaitan untuk mencegah adanya penyakit-penyakit dari hewan qurban.
"Kami melakukan pemeriksaan antemortem. Pemeriksaan sebelum hewan dipotong. Kami di sini ada dua orang dokter hewan. Kami dibantu juga dari Pusat Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Jadi untuk pemeriksaan antemortem dan posmortem setelah hewan dipotong kami dibantu dari PDHI dan Dinas Pertanian juga," pungkasnya.