Kantor MSL App di Semarang Digeruduk Massa, Merasa Ditipu Pakai Skema Ponzi Sampai Ratusan Juta

photo author
- Sabtu, 29 Juni 2024 | 17:32 WIB
Kantor MSL App di Tembalang Semarang digeruduk massa karena merasa ditipu.  (Istimewa)
Kantor MSL App di Tembalang Semarang digeruduk massa karena merasa ditipu. (Istimewa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Sebuah kantor MSL App Group di Tembalang Semarang didatangi sekelompok orang karena diketahui merasa ditipu sampai ratusan juta rupiah.

Berdasarkan informasi yang didapat dari salah satu korban, kantor MSL di Tembalang Semarang itu awalnya menawarkan pekerjaan dengan menekan tombol suka dari video yang diberikan.

Namun tidak hanya sekadar menekan tombol itu, mereka juga garus deposit sejumlah uang lalu dijanjikan keuntungan besar dari kantor MSL App tersebut.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2024, PDIP Jateng Prediksi Lawan Kontak Kosong di 12 Kabupaten

Didik Widodo (56) Warga Ngesrep Semarang menyatakan kantor MSL App tersebut menipu dengan cara skema Ponzi.

"Iya jadi seperti skema Ponzi. Saya sejak Maret, kalau dihitung kerugian sudah hampir sekitar Rp 300 juta. Dijanjikan gaji gede, bonus besar. Kita sebetulnya was-was. Dengan adanya kantor di Semarang kita tadinya yakin ada yang mau tanggungjawab. Tapi ternyata hasil dan bonus belum bisa ditarik," paparnya Jumat 28 Juni 2024.

Didik menambahkan dia dan sejumlah anggota menggruduk kantor tersebut untuk meminta pertanggungjawaban dan mendapat haknya.

Tapi ternyata hanya mendapat permohonan maaf dan belum ada kepastian.

Baca Juga: Sedang Asyik Mancing, Pemancing Dikejutkan Potongan Kaki Manusia yang Muncul di Pantai Marina Semarang

"Saya ingin clear sebulan kembali. Leader bu Ira terus ada Miss Elena di Singapura sebagai manajer Asia Pasifik," ujarnya.

Mereka sempat ditemui oleh pihak MSL App bernama Ira, tapi ternyata kata Didik, Ira mengatakan sudah mengundurkan diri namun akan tetap mencoba berkomunikasi dengan Elena.

"Kita juga disuruh buat pengunduran diri, akan dibantu ajukan ke manajer Asia Pasifik untuk di follow up untuk modal kembali. Tapi ya belum jelas kapan baliknya," ujar Didik.

Sementara dari korban lain bernama Azman dari Jogja bekerja sebagai driver ojek online. Kata Azman dia sudah bergabung sejak April 2024.

Baca Juga: Dugaan Piagam Palsu di PPDB Kota Semarang, Polisi akan Lakukan Penyelidikan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X