Saat melakukan evakuasi pun, batinya penuh peperangan. Dia harus berdamai dengan yang namanya profesionalitas dan rasa jijik karena memegang kemaluan orang.
"Sebenarnya kalau was was sih enggak. Tapi namanya kita laki-laki megang (kemaluan) punya laki laki, walaupun kita pakai sarung tangan, tapi kalau megang kayak gitu kan risih juga. Tapi kita juga harus profesional, harus tetap melakukan penyelamatan," katanya.
Baca Juga: Download Desain Umbul umbul 17 Agustus Merah Putih Terbaru Perayaan HUT RI ke 79
"Dan Itu sudah membesar (alat kemaluan) karena mungkin aliran darah tidak lancar akhirnya membengkak sampai ujung. Proses pelepasan, itu kita lambari sama plat besi tipis supaya tidak kena kulit. Jadi kesulitannya itu masukin kulit plat ke dalam cincin untuk dipotong pakai alat gerinda," katanya.
Meskipun kesannya sepele, namun evakuasi ini tidak bisa dilakukan hanya satu orang. Tiga anggota sekaligus dikerahkan.
"Itu kita tiga orang, saya sama dua rekan kerja saya. Satu orang bagian motong, kemudian satu orang ngasih air sama penerangan, karena besi digerinda kan panas, jadi harus ada yang ngasih air," sambungnya.
Satu hal yang bikin miris, pria dengan cincin di kemaluan itu memang sudah punya 'gangguan'. Tidak hanya sekali, setelah tadi bisa dievakuasi, beberapa hari berikutnya dia kembali lagi dengan kasus yang sama.
"Jadi orang itu sampai tiga kali mengalami kejadian sama. Kalau penanganan yang pertama saya. Yang kedua dan ketiga itu tim lain. Ada juga satu kejadian lagi, beda orang, ditangani tim lain juga," jelasnya.
Baca Juga: Begini Tips Aman Jika Lihat Biawak Masuk Rumah, tetap Tenang dan Hubungi Damkar
Pengalaman Abdul tidak hanya itu. Ada kisah lain yang tak kalah unik.
Waktu itu, Damkar Semarang mendapat laporan bahwa ada ular di pekarangan rumah daerah Lamongan Raya, Sampangan Kecamatan Gajahmungkur, pukul 07.30. Kemudian tim beserta peralatan menuju lokasi melakukan evakuasi.
Saat didatangi ternyata yang lapor seorang ibu-ibu. Mungkin dia takut dan panik sehingga langsung menelpon damkar.
Damkar saat sampai pun sudah melihat sosok ular tersebut. Tubuhnya berada di sela-sela tanaman hias dan tampaknya membahayakan.
Berbagai peralatan pengamanan dipakai, mulai dari sarung tangan karung dan tongkat penjempit.
