Isi Buku Harian Mahasiswi Kedokteran Undip: Nggak Kuat dengan Senior, Pengin Resign

photo author
- Kamis, 15 Agustus 2024 | 14:37 WIB
Kosan mahasiswi Kedokteran Undip Semarang. Korban sempat curhat keadaannya di buku harian. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Kosan mahasiswi Kedokteran Undip Semarang. Korban sempat curhat keadaannya di buku harian. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Polisi mengungkap dugaan penyebab bunuh diri mahasiswi kedokteran Semarang Program Studi Anestesi.

Mahasiswi Kedokteran Undip Semarang yang meninggal itu berinisial AR (30) dan berasal dari Program Studi Anestesi.

AR diketahui meninggal pada Senin 12 Agustus 2024 di kosannya yang berlokasi di Lempongsari Semarang.

Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono menuturkan dugaan penyebab meninggalnya mahasiswi Kedokteran Undip Semarang itu didapat dari buku hariannya.

Baca Juga: Undip Bantah Mahasisiwi Kedokteran Bunuh Diri Alami Perundungan, Ini Dugaan Penyebabnya

Dalam buku harian itu, yang bersangkutan menceritakan beratnya menjadi mahasiswa kedokteran dan menyinggung urusan dengan seniornya.

"Ibuknya memang menyadari anak itu minta resign, sudah nggak kuat, sudah curhat sama ibuknya, satu mungkin sekolah, kedua mungkin menghadapi seniornya, seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras," ungkapnya dalam keterangan, Kamis 15 Agustus 2024.

Sebelumnya menyebut pihaknya mendatangi lokasi kamar kosnya pada Senin 12 Agustus 2024 pukul 23.00 WIB.

Dia ditemukan meninggal dengan wajah kebiruan dengan posisi miring seperti orang sedang tertidur.

"Mukanya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur," ujarnya saat dihubungi, Rabu 14 Agustus 2024.

Baca Juga: Tegas! Mahasisiwa Kedokteran Undip Bunuh Diri Karena Dibully, Kemenkes Tutup Prodi Anestesi

Kemudian Agus menyebut laporan tersebut berawal dari kecurigaan karena korban tak bisa dihubungi sejak pagi oleh pacarnya.

Saat itu, kamar kos korban terkunci dari dalam dan rekan korban sempat mengira yang bersangkutan tak ada di kamar.

"Pagi jam 7 atau jam 8 itu pacarnya telepon, ditelepon nggak diangkat-angkat padahal berdering. Nah minta tolong temennya itu, temennya itu kok dicek tutupan mungkin dikos-kosan Tembalang sana, dicek ke Tembalang sana kosong. Akhirnya balik lagi ke sana dicek sama ibu kosnya mau dibuka pakai kunci serep nggak bisa karena dikunci dari dalam, akhirnya panggil tukang kunci dan ditemukan sudah meninggal," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X