SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membantah dugaan perundungan sebagai penyebab kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiwi kedokteran program Anestesi, Senin 12 Agustus 2024.
Mahasiswi Kedokteran Undip Semarang yang meninggal itu berinisial AR (30) dan berasal dari Program Studi Anestesi.
AR diketahui meninggal karena bunuh diri pada Senin 12 Agustus 2024 di kosannya yang berlokasi di Lempongsari Semarang.
Rektor Undip Semarang Suharnomo dalam keterangan tertulis menyampaikan berduka cita secara mendalam atas meninggalnya dr. Aulia Risma Lestari, anak didiknga pada PPDS.
Baca Juga: Tegas! Mahasisiwa Kedokteran Undip Bunuh Diri Geraga Dibully, Kemenkes Tutup Prodi Anestesi
"Kami mendoakan semoga Almarhumah husnul khotimah, diterima segala amal ibadahnya, diampuni dosa-dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Kami mengajak semua pihak terutama keluarga besar UNDIP turut memberikan dukungan moril bagi keluarga yang berduka," ungkapnya.
Suharmono lalu menyampaikan beberapa poin. Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut TIDAK BENAR.
"Almarhumah selama ini merupakan mahasiswi yang berdedikasi dalam pekerjaannya. Namun demikian, Almarhumah mempunyai problem kesehatan yang dapat mempengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh," paparnya.
Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai konfidensialitas medis dan privasi Almarhumah, Suharmono tidak dapat menyampaikan detail masalah kesehatan yang dialami selama proses pendidikan.
Pengelola Pendidikan Program Studi Anestesi menyikapi problem kesehatan yang dialami Almarhumah dengan memantau secara aktif perkembangan kondisi yang bersangkutan selama proses pendidikan.
"Berdasarkan kondisi kesehatannya, Almarhumah sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, namun karena beliau adalah penerima beasiswa sehingga secara administratif terikat dengan ketentuan penerima beasiswa, sehingga Almarhumah mengurungkan niat tersebut," ungkapnya.
Undip sangat terbuka dengan fakta-fakta valid lain di luar hasil investigasi yang telah dilakukan.
"Kami siap berkoordinasi dengan pihak manapun untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan "zero bullying" di Fakultas Kedokteran UNDIP.