Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Sepakat Kembali Tunduk ke NKRI di Semarang, Janji Seret Kelompok Lain

photo author
- Jumat, 13 September 2024 | 14:26 WIB
Anggota Jamaah Islamiyah kembali mengabdikan diri kepada NKRI. (Istimewa)
Anggota Jamaah Islamiyah kembali mengabdikan diri kepada NKRI. (Istimewa)

Baca Juga: Bersiap Harga Elpiji 3 Kilogram di Kendal Bakal Naik, Segini Harganya

“Mungkin sudah 100 persen, itu long term. Kalau ditemukan lagi senjata yang tersisa, kami komitmen kita serahkan. Saya sudah ketemu temen yang ngurusi itu, yang organik total semuanya sudah diserahkan. Paling yang rakitan-rakitan, kalau ketemu sudah nggak bisa dipakai, bahaya dekatnya sudah kita amankan,” ungkap Siswanto.

Siswanto juga meminta daftar DPOnya supaya dia bisa membantu untuk mempertemukan dengan aparat.

“Termasuk DPO Densus, kami minta daftarnya, kami coba komunikasikan dan coba kami pertemukan dengan aparat,” lanjutnya.

Dia dan tokoh-tokoh senior eks JI itu juga menyatakan siap mengevaluasi kurikulum, termasuk berkoordinasi dengan Kementerian Agama, pada konteks pondok pesantren (ponpes) yang terafiliasi dengan JI.

“Kami secara tegas dan tulus menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat, pertama bahwa betapapun juga kalau itu tidak bisa diatasnamakan organisasi, tapi publik tahunya itu orang JI. Kami tidak bisa memberikan eksplanasi sebelumnya. Kami minta maaf kepada masyarakat dan negara, yang sudah disibukkan sepanjang waktu 20 sampai 30 tahunlah, tanpa pernah ada penjelasan, dan kami justru dari situlah kalau ada yang skeptif, wajar, tapi jangan ada bullying, malah justru nanti didekati kelompok yang masih keras, di luar JI, terus terbawa, bahaya itu, bullying agar dihindarkan,” harapnya.

Baca Juga: Windu Suko Basuki Mengaku Disemprit Bawaslu saat Tes Kesehatan, ini Penyebabnya

Pada kegiatan Kamis sore itu, ada 3 tokoh eks JI yang hadir selain para tokoh sepuhnya itu.

Mereka sesuai bidangnya masing-masing, yakni Budi Tri Karyanto alias Haidar mantan Deputi Umum alias Wakil Amir JI Para Wijayanto, Agus Suparnoto alias Kresna mantan Kepala Bidang ALWI alias Intelijen JI, dan Wiji Joko alias Patria mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (HI) JI.

“Perubahan pemikiran, keinginan kembali ke pangkuan NKRI sebenarnya sudah cukup lama, memang kami akui ada pemahaman kesalahan. Alhamdulillah Densus 88 menyambut, harapan kami bisa diterima masyarakat, diterima negara agar kami bisa berpartisipasi membangun negara,” kata Haidar.

Dia memastikan kembalinya eks JI ke pangkuan NKRI bukan sekadar taqiyyah alias kamuflase.

“Bukan hanya di tataran para senior, sekarang merambah di titik-titik, grassrot. 230 hadir, dari Lampung sampai Surabaya, DKI, apa yang disampaikan para senior kita sambut positif, bukan paksaan. Kami terimakasih sekali pada Densus 88 yang telah memberikan kesempatan, dan tentunya harapan kami kembali ke negara, mengisi kemerdekaan. Memang masih ada yang menolak, tapi saya kira tidak terlalu signifikan jumlahnya,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X