SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - KPU Jateng sudah mematangkan persiapan debat kedua Pilgub Jateng yang akan diselenggarakan, Minggu 11 November 2024, di MAC Ballroom.
Dalam debat kedua Pilgub Jateng ini, KPU menegaskan tidak ada kebocoran soal yang disusun panelis kepada para Paslon.
Untuk panelis pada debat kedua, ada tujuh orang yang ditunjuk yaitu Prof. Dr. Ani Purwanti, S. H., M. Hum. (UNDIP), Prof. Dr. H. Abdul Ghofur, M. Ag. (UIN Walisongo Semarang), Ahmad Syakir Kurnia, S. E., M., Si., Ph. D. (UNDIP), Prof. Dr. Suharnomo, S. E., M. Si. (UNDIP), Prof. Dr. Slamet Rosyadi, S. Sos., M. Si. (UNSOED), Dr. Agus Riewanto, S.H., M. H. (UNS), dan Prof. Ir. Dr. Wahyudi Sutopo, ST, M. Si., IPU. (UNS).
Baca Juga: Ada Paslon Pilwalkot Semarang Bawa Sound Horeg saat Debat, KPU Evaluasi Debat Kedua
Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Kadiv Sosdiklihparmas) KPU Jateng, Akmaliyah menjelaskan para panelis akan berkumpul pada hari Jumat ini untuk menyusun pertanyaan.
Akmaliyah juga menanbahkan ada kemungkinan draft pertanyaan selesai pada hari H pelaksanaan debat. Oleh sebab itu untuk kebocoran soal dia menegaskan tidak akan terjadi.
"Saya nyatakan (isu pertanyaan penulis bocor) tegaskan tidak benar. Dari panelis itu mepet. Waktu debat pertama itu baru tanggal 30 Oktober baru selesai. Yang besok sama, tanggal 8 baru panelia kumpul mungkin baru hari H selesai," tegasnya.
Adapun debat nanti akan digelar selama 150 menit dengan tema Pembangunan Berkelanjutan : "Membangun Infrastruktur Ketahanan Pangan Jawa Tengah Dalam Menghadapi Perubahan Iklim Dan Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat".
Baca Juga: Ini Rumus Baru Perhitungan UMP 2025 Bikin Upah Naik Tipis, Buruh Setuju?
Sementara untuk pendukung paslon yang diperbolehkan masuk ke venue debat, Akmaliyah menjelaskan hanya bisa 75 orang masing-masing Palson. Hal itu dilakukan karena lokasi debat cukup padat termasuk akses jalannya.
"Pendukung kami bolehkan 75 orang. Di MAC akses di jalur padat," ujarnya.
Tidak hanya itu, dia mengimbau kepada pendukung agar tidak membawa atribut ke ruang debat selain yang dikenakan di badan. Ia juga berharap pendukung tidak membawa truk sound horeg.
"APK tidak boleh masuk venue. Sudah imbau untuk tidak bawa APK atau atribut kampanye, hanya yang melekat," ujar Akmaliyah.
Baca Juga: Identitas Korban Kecelakaan Maut di Mangkang Semarang, Ternyata Mahasiswa Unnes