SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Masalah kesuburuan dalam membangun keluarga tampaknya memang tak boleh disepelekan. Khususnya bagi ayah dan ibu yang ingin segera memiliki momongan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Dr. Raymond Lim Chung Siang, pakar IVF (In-Vitro Fertilisation) yang menekankan pentingnya edukasi dan kolaborasi dalam upaya mengatasi masalah kesuburan.
"Kami sangat memahami tantangan emosional dan fisik yang dihadapi oleh pasangan yang sedang berjuang mendapatkan anak. Teknologi modern seperti IVF memberikan harapan besar. Dengan bimbingan dan perawatan yang tepat, kami percaya semua pasangan memiliki peluang untuk meraih impian mereka menjadi orang tua," ujar Dr. Raymond dalam acara seminar bertajuk “Membangun Keluarga Bahagia: Tips & Strategi untuk Mencapai Kehamilan” pada Sabtu 11 Januari 2025 di Hotel Novotel Semarang.
Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Kita Bayi Tabung Indonesia (KITA.ID) berkolaborasi dengan GenPrime dan Ever Link Fertility Centre.
Baca Juga: 7 HP Samsung Banting Harga di Awal Tahun 2025, Diskon sampai Jutaan Rupiah
Dalam acara ini menghadirkan pakar fertilitas dengan fokus memberikan edukasi, solusi, serta semangat kepada pasangan yang tengah berjuang untuk mendapatkan keturunan.
Di sisi lain, Simbok Ika Pramesti, Founder Yayasan KITA.ID, menjelaskan seminar ini adalah program edukasi Yayasan KITA.ID yang telah berjalan sejak 2016.
“Kegiatan ini bukan sekadar seminar, melainkan juga family gathering untuk memberikan semangat kepada pejuang garis dua. Kami ingin menjadi support system, tidak hanya memberikan edukasi tetapi juga mendorong mental dan emosional mereka yang berjuang,” ujarnya.
Simbok juga menambahkan bahwa Yayasan KITA.ID memiliki berbagai program edukasi baik online maupun offline, seperti IG live, Zoom, dan seminar langsung.
Tidak hanya itu, yayasan KITA.ID memiliki jaringan luas dengan klinik-klinik dalam dan luar negeri.
Adapun guna dari jaringan ini untuk mengakomodasi kebutuhan pasangan yang membutuhkan solusi fertilitas khusus.
"Kami bekerja sama dengan klinik luar negeri untuk kebutuhan yang belum terakomodir di Indonesia, seperti donor sperma. Selain itu, kami juga mengembangkan skema hybrid yang memungkinkan pasangan mendapatkan perawatan di dalam dan luar negeri,” jelas Simbok Ika.
Selain itu dari Madam Aam, Co-Founder Yayasan KITA.ID, menuturkan bahwa pada 2025, Yayasan KITA.ID menargetkan penyelenggaraan seminar 2-3 kali per bulan.
