Polisi Ringkus Pembunuh Perempuan Berpakaian Punk di Gajahmungkur Semarang, Punya Hubungan Asmara

photo author
- Rabu, 22 Januari 2025 | 14:57 WIB
Kasatreskrim Polrestabes Semarang Andika Dharma Sena menyatakan pelaku pembunuhan perempuan berpakaian punk sudah ditangkap.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang Andika Dharma Sena menyatakan pelaku pembunuhan perempuan berpakaian punk sudah ditangkap.

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Polisi akhirnya mengamankan satu orang di balik jenazah seorang perempuan berpakaian ala punk di Gajahmungkur Semarang atau tepatnya di sebuah bengkel Jalan Teuku Umar.

Jenazah perempuan berpakaian punk itu kali pertama ditemukan pada Senin 9 Desember 2024. Korban berinisal TR (18) warga Jepara ini ditemukan tak bernyawa dalam kondisi membusuk.

Dalam kasus ini, kepolisian dari Subnit 1 Opsnal Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang telah mengamankan satu orang.

Pelaku berinisial D (17) warga Kokrosono ini ditangkap di kediamannya pada Sabtu 18 Januari 2025. Terkonfirmasi juga, pelaku adalah kekasih korban.

Adapun dari informasi yang didapat, D ditangkap setelah kabur selama lebih dari satu bulan.

Baca Juga: Meski Sudah Membusuk, Polisi Konfirmasi Mayat Perempuan Diduga Anak Punk di Semarang Terindikasi Pembunuhan

Pelaku melarikan diri setelah membunuh kekasihnya. Sebelum mengeksekusi korban, D melakukan pemerkosaan terhadap korban.

“Diamankan di Semarang. Yang diamankan masih satu, perannya yang membunuh korban,” ujar Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena saat dikonfirmasi, Rabu 22 Januari 2024.

Andika menambahkan saat ini pihaknya masih mendalami motif pelaku melakukan pembunuhan itu. Kemudian polisi juga masih menyelidiki apakah ada pelaku lain dalam kasus pembunuhan ini.

“Masih pendalaman cuman sampai saat ini masih satu (pelaku). Kita hari ini rekonstruksi juga perkaranya,” terangnya.

Selain itu, Andika menuturkan pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati akan perkataan korban. Pelaku juga kesal karena korban sering merengek setelah melakukan hubungan intim.

Baca Juga: Dari Yuslam Samihardja Sampai Elang Sumambar, Kiprah Dokter PSIS Semarang yang Heroik dan Penuh Loyalitas

“Motifnya ya ada hubungan mereka ada hal-hal yang kurang inilah sama antara korban dengan tersangka makanya nekat dibunuh itu. Ada hubungan kalau dari keterangan pengakuan iya ada asmara. Kemudian ada kata-kata yang kurang dan yang bersangkutan (korban) mungkin pernah ada ya ada kata-kata yang tidak enak. Iya tersinggung ada juga masalah asmara,” bebernya.

Di lain sisi, ada informasi yang menyebut korban dibunuh dengan cara dicekik lalu dipukuli wajahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X