SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Pasar Imlek Semawis (PIS) akan segera dibuka pada Sabtu 25 Januari 2024 sampai Senin 27 Januari 2025 di Pecinan Semarang.
Diselenggarakannya Pasar Imlek Semawis ini tak lain untuk menyambut tahun baru Imlek 2025 atau 2576 Kongzili. Untuk tahun ini, Pasar Imlek Semawis kembali digelar di Jalan Wotgandul.
Ada hal unik dan berbeda dalam penyelenggaraan kali ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dalam acara tersebut, panitia mengharuskan pengunjung wanita untuk berkebaya.
Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim mengungkapkan kebaya merupakan simbol kearifan lokal perempuan Tionghoa.
Baca Juga: Sikap Wali Kota Semarang Mbak Ita saat Ditanya Mangkir dari Pemeriksaan KPK
"Kebaya merupakan simbol kearifan lokal perempuan Tionghoa sekaligus simbol keindonesiaan," ujarnya.
Sedangkan untuk pengunjung pria dianjurkan untuk mengenakan surjan atau kain sarung batik.
"Monggo dipakai, supaya nanti terlihat ribuan orang, puluhan ribu orang yang berkunjung ke Pasar Imlek Semawis terlihat berbondong memakai kebaya dari berbagai daerah, berbagai budaya, bermacam etnis, karena kebaya maupun sarung batik merupakan simbol wujud keberagaman di tanah air," terangnya.
Berlokasi di sepanjang Jalan Wot Gandul, PIS akan menghadirkan beragam atraksi budaya, kuliner khas, hingga pernak-pernik khas Imlek.
Baca Juga: Dilantik, Kombes Mohammad Syahduddi Resmi Pegang Kendali Polrestabes Semarang
Harjanto Halim, lebih lanjut mengungkapkan bahwa PIS diselenggarakan untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2576, yang tahun ini merupakan tahun ular kayu.
“Pasar Imlek Semawis akan kami selenggarakan selama tiga hari, mulai Sabtu 25 Januari 2025 hingga Senin 27 Januari 2025. Pengunjung bisa menikmati atraksi budaya, jamuan ‘Tuk Panjang’, hingga pembagian Kantong Imlek Hoki,” ujar Harjanto Halim.
Dirinya menjelaskan bahwa Kantong Imlek Hoki menjadi salah satu daya tarik utama acara ini.
“Di dalam kantong ini, ada abu hio yang kami kumpulkan dari sembilan klenteng di Semarang, seperti Klenteng Pecinan, Bugangan, Tanah Mas, hingga Welahan. Abunya telah didoakan di Klenteng Tay Kak Sie agar membawa berkah dan hoki bagi penerimanya,” jelasnya.