Kawan-kawannya pun sering memanfaatkan kelebihannya untuk memotret acara sekolah dan piknik-piknik.
Kalau dari keturunan sendiri, Tan bukan dari keluarga fotografer. Namun bapaknya adalah seorang pedagang di Blitar.
Suatu ketika, Tan memilih merantau daripada harus meneruskan usaha orang tuanya. Akhirnya dia merambah Kota Semarang untuk mewujudkan cita-citanya.
Fotografi yang dia mulai bukan dari kondisi yang serba enak. Dengan modal 80 perak yang dia dapat dari kegemarannya dalam mengirim foto di surat kabar dia membeli kamera tustel.
Pada usia 18 tahun, karya-karya foto Tan Tat Hin telah dimuat di berbagai media cetak seperti Panorama, Pewarta Soerabaja, Djawa Tengah Review, Warna Warta, Weekblad Sinpo hingga kemudian di Doenia Film, Star Magazine dan media luar negeri The Young Companion terbitan Shanghai.
Berselang waktu kemudian, dengan dana ala kadarnya, Tan membuka studio foto yang berada di Kranggan Barat 121.
Studio foto itu kecil, luasnya hanya 3,25 x 14 M. Di studio ini dia harus memyekat jadi beberapa bagian, baik dari studio sampai tempatnya tidur.
Satu yang mengenaskan, akibat ruangan yang tidak terlalu lebar, kamar tidurnya berdekatan dengan jamban.
Namun dalam dari studio kecil ini, nasib Tan Tat Hin menanjak. Berawal dari pas foto, orang-orang mulai tertarik untuk mengabadikan hal lainnya.
Alhasil Tan sering dipanggil untuk motret acara-acara nikahan, perjamuan resmi bahkan juga untuk kartu pos.
Puncaknya, Tan pernah diundang Majoor Be Kwat Koen di Salatiga untuk memotret Raja Siam (Thailand) dengan Sri Ratu.
Tan Tat Hin sempat pindah studio usai nasibnya membaik. Terakhir studionya berada di Duwet 39 dan punya satu brand yang terkenal, "Kunsfoto Studio Tan Tat Hin".
Terkahir, Our Little Cameramen dari Semarang ini punya studio foto bernama Studio Photax yang beralamat di Jalan Pandanaran 70 Semarang.
Secara pribadi, Yuwono mengaku tak terlalu kenal Tan Tat Hin. Namun dia sering lihat Tan Tat Hin mereparasi kamera di bapaknya.
"Pasca orang-orang Tionghoa punya usaha studio foto ada juga yang beralih ke jasa foto keliling. Nah, Tan Tat Hin inilah salah satunya. Dia itu dulu melayani foto dokumentasi dan post card. Maka banyak foto-fotonya tentang panorama Semarang," jelas Yuwono.