Tahun-tahun kemudian berlanjut. Fotografi kian menjamur dan akrab di masyarakat sehingga sekitar tahun 90-an, studio-studio foto milik orang Tionghoa tadi satu persatu tutup.
Produk Kamera terus berkembang dan foto berwarna kemudian muncul. Orang Tionghoa juga semakin banyak yang memproduksi kamera lalu jadi penghobi. Pada tahun 1970 sampai 1980-an akhir mereka mendirikan komunitas foto bernama Semarang Photo Club (SPC).
Di Rabu petang itu, Yuwono kemudian menunjukan potrait foto dirinya saat muda. Fotonya yang berwarna hitam putih terlihat masih awet. Dan dia tampak memegang kamera lawas Asahi Pentax SP.
"Foto ini diambil di Studio Foto Chung Hwa. Sebetulnya nggak sengaja disuruh foto. Tapi malah jadi kenang-kenangan dan bagian dari perjalanan hidup kami (kalangan Tionghoa) di fotografi," pungkas Yuwono yang saat ini masih mengajar fotografi di SMA Tri Tunggal.
