SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Polisi akhirnya mengungkap kasus pengeroyokan sampai tewas di Genuk Semarang. Korban adalah Taufik Maulana (18) warga Banjardowo, Karangroto.
Setelah melalui pendalaman, polisi menetapkan tujuh tersangka. Empat di antaranya sudah diamankan, sedangkan tiga orang lainnya masih dalam pengejaran.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, menyampaikan ketiga tersangka yang diamankan masing-masing berinisial BF (19), RR (21), MY (17), dan RA (16). Mereka yang sudah ditangkap ini merupakan warga Kota Semarang.
Baca Juga: Remaja Dikeroyok Warga Gara-gara Dituduh Mencuri HP, Akhirnya Tewas di Rumah Sakit
“Warga Kota Semarang semua. Mereka terancam Pasal 170 ayat 3. Jadi total tujuh tersangka, tiga masih dalam proses pencarian,” ujarnya di Polrestabes Semarang, Minggu 2 Februari 2025.
Adapun aksi kekerasan ini terjadi pada Rabu 29 Januari 2025. Korban dituduh mencuri handphone milik salah satu pelaku. Para pelaku pun main hajar saja sampai korban kritis dan masuk ke rumah sakit.
“Ada dua lokasi pengeroyokan. Satu di Pedurungan, satu di Karangroto. Motifnya korban ini dikeroyok karena diduga dituduh mencuri handphone, sehingga setelah dipukulin dibawa ke rumah korban untuk keluarganya dibawa ke rumah sakit Sultan Agung, kemudian dilakukan perawatan namun akhirnya meninggal dunia,” katanya.
Kemudian dari hasil pemeriksaan, korban meninggal dunia karena luka parah di kepala. Berdasarkan pengakuan pelaku, mereka memukul korban menggunakan benda tumpul.
Baca Juga: Tak Sempat Rayakan Ulang Tahun, Hendro Tewas Terlindas Truk di Depan Makam Everald Semarang
“Korban sendiri kita autopsi hasilnya ada pukulan benda tumpul yang cukup keras di bagian kepala dan korban mati lemas memang karena ada pendarahan di kepala,” terangnya.
Lebih dari itu, Andika membeberkan tuduhan pencurian yang dilakukan korban belum terbukti. Para pelaku kini ditahan di Polrestabes Semarang untuk proses hukum selanjutnya.
“Empat tersangka sudah ditahan, yang di bawah umur kita tahan dulu tapi proses hukumnya berbeda dengan dewasa,” tandasnya. (*)