Remaja Bandel Semarang Punya Cara Baru Buat Eksistensi: Tarung dengan Sajam

photo author
- Jumat, 14 Februari 2025 | 19:01 WIB
Kapolres Semarang Kombes Syahduddi bersama Kasatreskrim Polrestabes AKBP Andika Dharma Sena saat menunjukan clurit yang digunakan untuk duel satu lawan satu sampai tewas. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Kapolres Semarang Kombes Syahduddi bersama Kasatreskrim Polrestabes AKBP Andika Dharma Sena saat menunjukan clurit yang digunakan untuk duel satu lawan satu sampai tewas. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Sebagaimana pertarungan amatir, mereka asal sabet saja sajam itu tanpa teknik. Arga menyabet dengan clurit begitupun Rizki.

"Terus... terusss.... terus," kata teman Arga tadi lagi. Lalu diikuti yang lain. Dia juga meneriakan "75...75..."

Pertarungan yang sengit masih berlangsung. Kedua remaja itu saling sabet dengan membabi-buta dan tanpa jeda. Di kubu Rizki juga ikut meneriaki.

Baca Juga: Datangi Kejaksaan Negeri Kendal, Warga ini Pertanyakan Kasus Tukar Guling Tanah di Nolokerto

Ketika sorak-sorai terus menggema, darah menetes dari tubuh Arga. Tampaknya dia sudah terluka. Lawannya tampak cukup jeli mengincar titik lemah Arga. Tubuhnya sudah lunglai dan tak bugar lagi.

"Sudah..sudahh... cukup. Bawa-bawa, motor mana motor," kata teman Arga tadi.

Arga dan Rizki sempat salaman. Tanda pertarungan sudah berakhir.

Dalam pertarungan ini tidak ada keputusan yang lebih detail siapa pemenangnya. Kalaupun Rizki menang, Arga belum jatuh. Artinya dia belum kalah.

Tapi terlepas dari itu, tidak ada patron yang jelas mengenai peraturan pertarungan.

Namun yang jelas setelah itu Arga diangkut ke rumah sakit. Dia mengalami luka sabetan di punggung dan pinggang kiri.

Baca Juga: Kecam Kriminalisasi Jurnalis, Wartawan Kendal Gelar Aksi Teatrikal

Di lain sisi, Rizki merasa menang. Sebab lawannya bisa dikatakan tumbang meskipun saat duel belum diputuskan. Arga luka-luka, sedangkan dirinya meskipun luka tetapi masih sehat.

Tapi percuma saja sehat karena Arga tewas dalam perawatan. Sontak Rizki pun panik karena habis ini pasti dia dicari polisi. Siswa SMK 3 Semarang ini kemudian lari ke Tegal.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Syahduddi saat rilis kasus di Polrestabes Semarang menyampaikan korban merupakan pelajar dari SMKN 10 Semarang. Motif dalam duel ini yaitu kedua sekolah adalah musuhan dan sering terlibat tawuran.

“Tersangka dan korban bersekolah di SMK berbeda dimana kedua SMK ini sering melakukan aksi tawuran antar sekolah,” ujarnya, Jumat 14 Februari 2025.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X