AYOSEMARANG.COM -- Kota ini terletak di tengah Pulau Jawa, bukan hanya sekadar kota tua dengan sejarah panjang, tetapi juga kota yang menawarkan pemandangan alam yang luar biasa.
Dianggap sebagai salah satu kota tertua di Jawa Tengah, Salatiga memiliki daya tarik yang unik, baik dari sisi sejarah maupun keindahan alamnya.
Kota ini, yang terkenal dengan julukan "De Schoonste Stad van Midden Java" atau Kota Terindah di Jawa Tengah, menyuguhkan pemandangan alam yang mempesona, termasuk keindahan Gunung Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran yang terlihat jelas dari berbagai sudut kota.
Sejarah Panjang Kota Salatiga
Salatiga memiliki sejarah yang sangat kaya, yang dimulai jauh sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Kota ini sudah ada sejak abad ke-8, berdasarkan bukti yang ditemukan dalam Prasasti Plumpungan, yang menyebutkan bahwa Salatiga sudah ada sejak 24 Juli 750 Masehi dan dikenal dengan nama Desa Hampra. Desa ini merupakan tanah perdikan yang berada di bawah kekuasaan kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan Salatiga pada masa itu menunjukkan bahwa kota ini sudah menjadi pusat pemukiman yang berkembang pesat pada masa awal.
Baca Juga: 10 Kebiasaan yang Dapat Merusak HP dan Mengurangi Umurnya: Jamin Enggak Bakal Awet Tahunan
Salatiga baru menjadi kota pada abad ke-17, tepatnya pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Dalam sebuah dokumen yang dibuat oleh Ricklof Van Goens, seorang pejabat Belanda, Salatiga mulai diatur sebagai sebuah kota administratif. Sejak saat itu, Salatiga terus berkembang, menjadi kota yang memiliki peran penting baik dari sisi ekonomi maupun politik di wilayah Jawa Tengah.
Keindahan Alam yang Memukau
Salah satu daya tarik utama Salatiga adalah keindahan alam yang ditawarkan. Kota ini terletak di kaki beberapa gunung besar yang menjadi ikon keindahan alam Jawa Tengah. Gunung Merbabu, yang memiliki ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut, menjadi latar belakang kota yang menakjubkan. Gunung ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang spektakuler, tetapi juga menjadi tempat favorit bagi para pendaki yang ingin menikmati pemandangan dari puncaknya.
Selain Merbabu, Gunung Telomoyo yang berada di sisi selatan kota juga menyajikan keindahan alam yang luar biasa. Gunung ini terkenal dengan jalur pendakiannya yang menantang, serta pemandangan dari puncaknya yang memukau. Tak ketinggalan Gunung Ungaran yang terletak di sebelah barat, dengan lanskap hijau yang menyegarkan mata. Pemandangan gabungan dari ketiga gunung ini membuat Salatiga sering disebut sebagai kota dengan pemandangan mirip Swiss, menjadikannya tempat yang ideal untuk berlibur atau sekadar menikmati keindahan alam.
Warisan Budaya Eropa yang Masih Terjaga
Selama masa penjajahan Belanda, Salatiga menjadi tempat yang sering dipilih sebagai lokasi pensiun bagi orang-orang Belanda. Hal ini menyebabkan banyak bangunan bergaya Eropa yang dibangun di Salatiga. Beberapa di antaranya masih bertahan hingga kini, memberi kesan klasik dan kaya akan nilai sejarah. Bangunan-bangunan bergaya kolonial ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota Salatiga, dan kini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah arsitektur Belanda.
Baca Juga: Kuliner Sekitar Kampus UKSW Salatiga Harga Mahasiswa, “Sambal Namoy” Makan Kenyang Mulai Rp8 Ribuan
Di sepanjang jalan utama Salatiga, pengunjung dapat melihat rumah-rumah tua dengan desain arsitektur Eropa yang khas. Salah satu contoh yang mencolok adalah kantor pos dan beberapa bangunan pemerintahan yang dibangun pada masa penjajahan. Hal ini memberikan kesan bahwa Salatiga adalah kota yang penuh dengan cerita masa lalu, yang bisa dilihat langsung dari setiap sudutnya.