SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Suasana hangat dan penuh haru menyelimuti kompleks Masjid Hasanatul Hasanah di Perumahan Villa Krista, Gedawang, Banyumanik, Jumat (27/6/2025). Pagi itu, 35 anak dari berbagai kelurahan di Kecamatan Banyumanik datang dengan wajah penuh rasa ingin tahu dan semangat. Mereka bukan sekadar menjalani sebuah prosesi penting dalam ajaran Islam—mereka datang untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari komunitas yang peduli.
Khitanan massal gratis yang digelar oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Banyumanik ini menjadi kado Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H yang tak terlupakan. Dalam balutan nilai gotong royong dan keikhlasan, kegiatan ini menyentuh sisi kemanusiaan sekaligus religiusitas masyarakat.
Walikota Semarang, Agustin Wilujeng Pramestuti, yang hadir secara langsung membuka kegiatan ini, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Fatayat NU. Ia menilai, kegiatan seperti ini bukan sekadar meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga menjadi simbol kepedulian sosial yang nyata.
"Ini adalah bentuk cinta dan perhatian yang luar biasa. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan dan partisipasi dari masyarakat, seperti yang dilakukan Fatayat NU Banyumanik ini, sangat berarti bagi pembangunan Kota Semarang,” ucap Agustin.
Di tengah kesibukannya, Agustin juga mengungkapkan permohonan maaf karena baru bisa hadir di acara Fatayat NU Banyumanik. Ia berjanji akan berupaya hadir di kegiatan serupa di wilayah lain.
Kegiatan khitanan massal ini dirancang dengan penuh perhatian. Anak-anak tidak hanya mendapatkan layanan khitan dari tim medis profesional—dokter dari IKAPETE dan Klinik Rumah Sunat Sultan—tetapi juga disiapkan berbagai fasilitas seperti pemeriksaan kesehatan awal, konsumsi untuk peserta dan pendamping, serta bingkisan menarik dari NU CARE-LAZISNU, UPZ Kemenag Kota Semarang, Alfamart, dan AICE.
Ketua PAC Fatayat NU Banyumanik, Hj Endang Listyowati, menyampaikan bahwa program ini adalah bentuk nyata pengabdian sosial organisasi. Memanfaatkan momen libur sekolah, kegiatan ini memberikan waktu pemulihan yang cukup tanpa mengganggu proses belajar anak-anak.
“Khitan bukan hanya syariat dalam Islam, tapi juga bagian dari menjaga kesehatan anak. Kami ingin kegiatan ini jadi momen bahagia, bukan menakutkan. Kami harap bisa meringankan beban orang tua, terutama mereka yang kurang mampu,” tuturnya.
Ketua PC Fatayat NU Semarang, Hj Istighfaroh, pun turut memuji konsistensi dan perencanaan Fatayat NU Banyumanik yang menurutnya sudah memiliki arah kerja yang jelas dan patut menjadi contoh bagi wilayah lain.
Acara yang juga dihadiri oleh jajaran pejabat kecamatan, tokoh masyarakat, serta dimeriahkan dengan penampilan hadrah dari RW 2 Gedawang ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara masyarakat, organisasi keagamaan, dan pemerintah bisa menciptakan dampak nyata.
Di akhir acara, Walikota berharap program seperti ini bisa menjadi kegiatan rutin setiap libur sekolah.
“Semoga semua yang terlibat mendapat keberkahan dan pahala. Anak-anak yang dikhitan hari ini bukan hanya menerima layanan medis, tapi juga doa-doa tulus dan kasih sayang dari banyak orang. Ini adalah amal jariyah yang akan terus mengalir," tutup Agustin penuh haru.***