SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Usai viral di sosial media karena pelecehan seksual kepada wanita berusia 19 tahun, Sekretaris Lurah di lingkup Pemerintahan Kota Semarang bernama Andre terancam gagal promosi jabatan.
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Camat Semarang Tengah Aniceto Magno Da Silva, atau akrab disapa Amoy saat ditemui, Senin 7 Juli 2025.
Amoy menuturkan bahwa tidak ada kompromi bagi staf yang terlibat dalam kasus pelecehan seksual. Amoy juga mengonfirmasi kalau stafnya yang menjabat sebagai sekretaris lurah itu bernama Andre.
"Tadi Andre sudah saya panggil. Saya minta klarifikasi. Dia bilang tidak melakukan. Tapi karena ada pihak yang merasa keberatan, ya saya undang juga korban bersama kakaknya untuk klarifikasi," ujar Amoy.
Baca Juga: Sekretaris Lurah di Semarang Lecehkan Wanita Berusia 19 Tahun, Dipanggil Camat Tidak Mau Ngaku
Kendati pelaku membantah namun Amoy menegaskan bahwa Andre akan dikenai sanksi secara administrasi. Dia akan menunda atau menangguhkan promosi jabatan Andre.
"Promosi sudah kita usulkan, tapi karena kasus ini sudah jadi polemik masyarakat, maka kita pending dulu. Baik terbukti atau tidak terbukti, karena menyangkut pelecehan, tidak ada toleransi," tegasnya.
Adapun untuk jalur hukum, Amoy menyebut masih berupaya menyelesaikan secara kekeluargaan. Namun dia tidak mempersoalkan semisal korban melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Semarang.
"Kalau memang sudah masuk ke Polres, ya silakan saja. Tapi saya tetap sarankan agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan," paparnya.
Baca Juga: Viral Pelecehan di Njroto Sayung, Korban Syok Bagian Sensitif Dipegang Pria Tak Dikenal
Selain itu Amoy juga akan membuat surat resmi ke pimpinan daerah atau Wali Kota Semarang untuk mempertimbangkan penundaan promosi pelaku terduga pelecehan seksual.
"Besok kita buatkan surat kepada Bu Agustina untuk dipertimbangkan kenaikan promosi jabatan yang bersangkutan," tukasnya.
Sebelumnya kasus ini viral di Semarang usai korban bernama Uci membuat pengakuan pelecehan di sosial media. Amoy sendiri sudah mengungkapkan bahwa telah memanggil baik korban maupun terduga pelaku untuk klarifikasi.
"Saya sebagai pimpinannya jengkel. Tapi bagaimanapun, kepada pihak yang merasa menjadi korban saya minta maaf atas kelakuan staf saya," ujarnya.