SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Kasus seorang dosen yang mengamuk di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang pada, Jumat 5 September 2025, kini muncul fakta baru.
Meski sempat diberitakan damai, ternyata masih ada titik buntu dalam penyelesaian kasus tersebut.
Dari informasi yang dikutip dari unggahan Instagram beritasemaranghariini, disebutkan bahwa Dokter Astra kabarnya mendapat tekanan dari beberapa pihak agar tidak membawa kasus ini ke ranah hukum.
"Sempat dikabarkan 'damai' namun ternyata informasi yg diperoleh masih ada 'deadlock'," tulis keterangan unggahan tersebut, dikutip Rabu 10 September 2025.
Baca Juga: Cara Bikin Foto Pegang Miniatur AI Diri Sendiri Lengkap Prompt yang Bisa Dipakai
Terduga pelaku kericuhan adalah seorang dosen Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang bernama Muhammad Dias Saktiawan. Ia berselisih dengan Dokter Astra dan seorang bidan yang bertugas di ruang bersalin.
Sebelumnya, Dias disebut mengamuk hingga menendang pintu ruang bersalin, membuat tenaga kesehatan di lokasi ketakutan.
Informasi yang beredar menyebutkan, insiden bermula ketika Dias meminta agar istrinya diberikan anestesi supaya tidak merasakan sakit saat persalinan.
Namun, prosedur medis menetapkan anestesi hanya bisa diberikan sesuai standar dokter. Saat itu, kondisi sang istri baru memasuki pembukaan 3, sedangkan anestesi baru dapat diberikan minimal pada pembukaan 6.
Karena permintaannya tidak dipenuhi, Dias diduga menendang pintu hingga membuat seorang bidan menangis ketakutan. Ia juga disebut memukul seorang dokter spesialis kandungan (obgyn).
Pihak Kampus
Wakil Rektor II Unissula, Dr Dedi Rusdi, membenarkan insiden tersebut terjadi pada Jumat 5 September 2025.
"Semua persoalan pada Jumat siang, 5 September 2025, sudah di selesaikan oleh pihak pimpinan rumah sakit," ujar Dedi, dikutip Selasa 9 September 2025.