SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Proses perbaikan jalan memang bikin banyak-banyak menahan sabar. Sebab selama proses tersebut semua orang perlu menerima konsekuensi untuk mengambil jalan lain atau antre untuk lewat karena adanya pengalihan.
Perkara perbaikan jalan ini jadi sumber masalah di Kelurahan Wonosari, RT 06/RW 07 Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Pasalnya warga sampai baku hantam bahkan sempat mengacungkan senjata tajam.
Baku hantam ini terjadi pada Senin 29 September 2025 pada pukul 23.00 WIB. Pria berinisial K tiba-tiba marah-marah dan berteriak di sepanjang kampung.
Dia mengambil senjata tajam lalu memburu ketua RW yang berinsial Mashudi. Mendengar ada yang mencari Mashudi pun datang.
Baca Juga: Lulusan Sastra Rusia Bisa Kerja di Mana? Ini Daftar Peluangnya
Dengan mengenakan blangkon dan sarung, Mashudi menghadapi K. Namun K sudah membawa senjata tajam berjenis golok dengan amarah yang meluap-luap.
Mashudi berupaya menghindar dengan memasuki teras rumah warga lalu mencoba bertahan dengan kayu panjang yang sembarang dia ambil. Motor yang ada di depanya juga jadi tameng dadakan kalau-kalau K benar-benar menyerangnya.
Namun K buru-buru digamit oleh warga lain yang mengetahui kejadian itu. Dengan sekuat tenaga K ditahan agar tidak melakukan hal-hal lain.
Meskipun sudah ditahan warga, K dan Mashudi tetap cekcok. Entah apa perkataannya namun adegan cekcok mereka terekam jelas dalam CCTV.
Ketika sedang cekcok tiba-tiba K memukul Mashudi. Mashudi sempat mundur namun dia kembali menghampiri K dan melakukan pukulan balasan.
Baca Juga: Spesialis Curi Sepeda Motor di Ngaliyan Semarang, Dua Maling Diringkus Polisi
Mashudi lalu semakin naik pitam dan meneriaki K. Namun belum sempat pertikaian merembet lebih jauh, warga buru-buru datang untuk melerai.
Kapolsek Ngaliyan AKP Aliet Alphard mengonfirmasi bahwa kejadian itu ada di wilayahnya.
Kemudian Aliet membeberkan bahwa pelaku yang berinisial K tadi marah karena ibunya terjatuh di tengah perbaikan jalan saat naik motor.