KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Pelaksanaan karnaval dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke 80 sudah berlalu hampir dua bulan. Namun pelaku dan seniman lokal dari sejumlah kelompok kesenian yang diundang untuk memeriahkan acara tersebut, belum menerima honor.
Kelompok kesenian tradisional ini mengeluh pasalnya sudah tampil dan mengeluarkan biaya untuk persiapan hingga saat tampil, namun sampai sekarang belum menerima honor.
Anggota DPRD Kendal, Rizki Aritonang, yang juga dikenal sebagai pegiat seni tradisional, mengaku mendapat keluhan langsung dari komunitas kesenian tradisional.
“Dalam rapat dengan para pelaku seni tradisional, saya menerima laporan bahwa hingga sekarang mereka belum dibayar setelah tampil di karnaval tujuhbelasan kemarin,” kata politisi Partai Gerindra.
Dirinya mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal. Dari komunikasi itu, ia mendapatkan informasi bahwa berkas Surat Pertanggungjawaban (SPJ) kegiatan sudah diserahkan ke DPKAD Kendal, namun hingga kini belum ada pencairan.
“Dari pihak Disdikbud menyampaikan bahwa semua SPJ sudah diserahkan ke DPKAD, tapi sampai sekarang belum diproses. Jadi mandek di sana,” jelasnya.
Ia menyayangkan kondisi ini karena berdampak langsung pada kesejahteraan para seniman.
Baca Juga: Seniman Bandung Perkenalkan Video Art di Semarang Lewat Program Residensi Kolektif Hysteria
“Ini sangat memprihatinkan. Para seniman sudah berjuang mengeluarkan tenaga dan biaya untuk sewa kostum serta perlengkapan, tapi justru kurang mendapat perhatian. Mereka seharusnya dihargai karena ikut menjaga dan melestarikan budaya daerah,” tegasnya yang kini duduk di Komisi D DPRD Kendal.
Rizky Aritonang menyebut, persoalan serupa terjadi saat para seniman Kendal tampil di Parade Kesenian di Jalan Pahlawan, Semarang,.
“Hampir semua seniman dari tiap kecamatan ikut tampil mewakili Kabupaten Kendal. Tapi mereka juga mengalami hal yang sama, belum ada penghargaan yang layak,” ungkapnya.
Dirinya mendesak Disdikbud Kendal untuk segera menindaklanjuti dan memastikan hak para seniman tersebut bisa segera dibayarkan.
“Saya minta Disdikbud Kendal tidak lepas tangan. Harus ada tanggung jawab dan langkah konkret agar hak-hak para seniman segera terselesaikan,” tegasnya.
Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar pemerintah lebih memperhatikan nasib para seniman tradisional yang selama ini berperan besar dalam menjaga kekayaan budaya lokal.