AYOSEMARANG.COM -- Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang (PPLHS) tahun 2025 bakal tampil lebih meriah dan interaktif. Pemerintah Kota Semarang menyiapkan kemasan acara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dengan kolaborasi tari, musik orkestra, hingga pertunjukan kembang api.
Acara PPLHS 2025 dijadwalkan berlangsung di kawasan Tugu Muda dan Museum Mandala Bhakti, Selasa 14 Oktober 2025 mulai pukul 18.00 WIB. Biasanya, peringatan ini identik dengan upacara dan teatrikal sejarah, namun tahun ini dikemas lebih hidup dan menghibur.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Semarang, Puspita Rini, menjelaskan bahwa konsep baru tersebut merupakan arahan langsung dari Wali Kota Semarang agar peringatan sejarah ini bisa lebih dekat dengan masyarakat.
“Tidak hanya teatrikal perjuangan, tetapi juga kolaborasi seni berupa tari dan musik orkestra agar lebih hidup dan menghibur. Kami ingin semangat heroik itu terasa dan dinikmati masyarakat luas,” tuturnya, dikutip Ayosemarang, Selasa 14 Oktober 2025.
Puspita menambahkan, kegiatan tahun ini melibatkan lebih dari 1.900 peserta dari berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, Pramuka, Tagana, Karang Taruna, pelajar SMA/SMK, hingga komunitas seni.
Rangkaian acara juga mendapat dukungan lintas dinas. Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) akan menggelar workshop kupas sejarah, pameran arsip, Bunda Literasi berpuisi, serta pemutaran film heroik. Sementara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menampilkan keroncong kemerdekaan.
“Selain memperingati jasa para pahlawan, kegiatan ini juga menjadi media edukasi sejarah dan ruang ekspresi bagi masyarakat. Kami ingin generasi muda tahu, perjuangan mempertahankan kemerdekaan juga terjadi di Semarang,” sambungnya.
Puncak acara akan ditutup dengan teatrikal perjuangan kolosal oleh komunitas Teater Pitulas, menampilkan adegan heroik pertempuran di sekitar Tugu Muda pada 1945.
Penampilan ini akan diiringi musik orkestra dan tarian kolaboratif, kemudian ditutup dengan pertunjukan kembang api sebagai simbol semangat perjuangan yang terus menyala.
Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan langsung, Dinas Perhubungan Kota Semarang menyiapkan sejumlah titik parkir resmi, antara lain di Pasar Bulu, Kampus Udinus, Gereja Katedral, dan ruko kawasan Jalan Pandanaran.
Masyarakat juga diimbau untuk mematuhi arahan petugas di lapangan dan menjaga ketertiban selama acara berlangsung.