Dua Hari Hilang, Bocah Perempuan yang Hanyut di Selokan Pedurungan Semarang Akhirnya Ditemukan

photo author
- Jumat, 31 Oktober 2025 | 11:04 WIB
Operasi pencarian anak hanyut oleh Basarnas. Anak yang hanyut itu bernama Rahma Aurel (9). (Basarnas)
Operasi pencarian anak hanyut oleh Basarnas. Anak yang hanyut itu bernama Rahma Aurel (9). (Basarnas)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Bocah perempuan bernama Rahma Aurel (9), yang sebelumnya dilaporkan hanyut saat banjir, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah korban tewas akibat banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah, bertambah menjadi empat orang.

Peristiwa nahas itu terjadi di RT 9 RW 10, Kelurahan Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, pada Selasa 28 Oktober 2025.

Saat itu, Rahma terperosok ke saluran air yang sedang diperbaiki. Kondisi banjir membuat saluran tersebut tak terlihat dari permukaan.

Momen ketika korban terjatuh sempat terekam kamera CCTV di sekitar lokasi. Dalam rekaman tampak Rahma berjalan tanpa menyadari ada saluran terbuka yang tertutup air banjir.

Baca Juga: 10 Daerah Rawan Banjir di Kota Semarang yang Perlu Diwaspadai Saat Hujan Deras Seharian, Cek Lokasimu!

Tak lama kemudian, ibunya yang berjalan di belakang berteriak meminta pertolongan dan sempat mencoba menolong sang anak, namun arus air terlalu deras. Beruntung, sang ibu berhasil diselamatkan warga sekitar.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Semarang, Budiono, menyampaikan bahwa jasad Rahma ditemukan di area taman depan Masjid Al Mubarok, Jalan Lintang Trenggono — sekitar lima kilometer dari lokasi awal korban hanyut — pada Kamis 31 Oktober 2025 malam sekitar pukul 22.00 WIB.

“Menjelang malam, operasi pencarian sempat kami hentikan untuk dilanjutkan keesokan harinya. Namun kemudian kami menerima laporan penemuan jasad anak kecil. Setelah kami periksa, dipastikan itu adalah Rahma Aurel yang selama dua hari terakhir kami cari,” kata Budiono, Jumat 31 Oktober 2025.

Budiono mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di tengah genangan air, terutama karena potensi banjir susulan masih cukup tinggi seiring intensitas hujan di wilayah Semarang.

Baca Juga: Cukup Chat, Data Pajak Muncul,  Warga Kendal Kini Bisa Cek Pajak Kendaraan

“Kami meminta masyarakat tetap siaga dan berhati-hati, khususnya saat beraktivitas di sekitar saluran air,” ujarnya.

Dengan ditemukannya Rahma, total korban jiwa akibat banjir di Kota Semarang kini menjadi empat orang, tiga di antaranya anak-anak.

Korban pertama adalah Eko Rusianto (43), warga Panggung Kidul, Semarang Utara, yang tenggelam ketika membersihkan sampah di kolam retensi Trimulyo.

Korban kedua, Faisal Azam Saputra (9), meninggal setelah terseret arus saat bermain di sekitar aliran air meluap di kawasan Jembatan Pertigaan Masjid Gebangsari, Kecamatan Genuk.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X