Pemkot Semarang Pastikan Tak Ada Lagi Guru Honorer Mulai 2026

photo author
- Rabu, 26 November 2025 | 13:56 WIB
Walikota Semarang Agustina Wilujeng saat merayakan Hari Guru. Agustin pastikan tidak ada lagi guru honorer.  (Humas Pemkot)
Walikota Semarang Agustina Wilujeng saat merayakan Hari Guru. Agustin pastikan tidak ada lagi guru honorer. (Humas Pemkot)

AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kota Semarang memastikan tidak ada lagi guru honorer mulai tahun 2026. Seluruh tenaga pendidik non-ASN di kota ini akan dialihstatuskan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), baik penuh waktu maupun paruh waktu.

Kebijakan tersebut ditegaskan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, pada puncak peringatan Hari Guru Nasional di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Selasa 26 November 2025.

“Kita bersyukur, guru honorer mulai tahun 2026 nanti sudah tidak ada lagi. Sudah kami angkat menjadi PPPK penuh waktu maupun paruh waktu,” ujar Agustina.

Baca Juga: Nunggak PBB Lebih dari Rp100 Juta, Ratusan Warga Semarang Dipanggil Kejaksaan

Agustina menyampaikan, pengangkatan ini merupakan bagian dari pembangunan kualitas pendidikan sekaligus peningkatan kesejahteraan guru. Ia menegaskan bahwa seluruh guru yang diangkat sebagai PPPK harus sudah tersertifikasi melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG).

“Hal ini adalah dalam rangka menjamin anak didik oleh guru yang terstandardisasi secara nasional,” jelasnya.

Untuk mempercepat realisasi, Pemkot Semarang akan melantik sekitar 400 guru honorer menjadi PPPK pada akhir Desember 2025.

“Mereka akan mulai bekerja nanti 1 Januari 2026. Dengan 400 guru yang akan masuk pada 1 Januari itu, maka kebutuhan guru di Kota Semarang sudah terpenuhi semuanya,” papar wali kota.

Dengan demikian, seluruh istilah seperti guru honorer, guru bantu, hingga guru outsourcing akan dihapuskan dari sistem pendidikan di Kota Semarang. Kebijakan ini juga menyentuh pengisian jabatan kepala sekolah yang telah disiapkan melalui program pendidikan dan pelatihan (diklat).

Baca Juga: Penetapan UMP–UMK Jateng 2026 Mundur ke Desember, Pemprov Tunggu Aturan Pusat

Dalam momentum Hari Guru Nasional, Agustina juga menyampaikan apresiasi kepada para pendidik atas peran mereka membangun generasi muda. Ia mendorong guru untuk terus memperbarui metode pembelajaran agar selaras dengan karakter peserta didik masa kini.

“Supaya pola pengajarannya itu tidak konvensional. Sehingga jarak antara guru dan murid itu bisa didekatkan lagi. Kalau misalnya guru-guru ini bisa mendekati anak berarti bisa mengerti anak-anak didiknya. Kalau dulu kan top down,” ujarnya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X