Ahmad Luthfi Minta Ginsi Ikut Tumbuhkan Perekonomian Wilayah

photo author
- Kamis, 18 Desember 2025 | 17:31 WIB
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meminta Ginsi ikut menumbuhkan perekonomian wilayah. (Humas Jateng)
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meminta Ginsi ikut menumbuhkan perekonomian wilayah. (Humas Jateng)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM — Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta kepada Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) di wilayah setempat, untuk ikut berkontribusi dalam menumbuhkembangkan perekonomian wilayah.

Melalui berbagai upaya kolaborasi, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada 2025 mencapai 5,37% (yoy) atau di atas rata-rata nasional sebesar 5,04% (yoy).

“Kita adalah salah satu provinsi yang ke depan harus menjadi pusat investasi baru. Mohon didukung oleh seluruh pihak, termasuk di dalamnya Ginsi," kata Luthfi saat menghadiri pengukuhan pengurus Badan Pengurus Daerah (BPD) Ginsi Jateng di Hotel Grasia, Kota Semarang, pada Kamis, 18 Desember 2025.

Guna mendukung hal itu, Pemprov Jateng terus menggenjot seluruh daerah untuk menciptakan kawasan industri atau kawasan ekonomi khusus baru. Selain itu, mengakselerasi revitalisasi pelabuhan Tanjung Emas, melakukan pemanfaatan Bandara Internasional Ahmad Yani, dan mendukung upaya PT KAI yang akan membuat dry port (pelabuhan darat) di kawasan industri.

Baca Juga: Uji Guling UN ECE R66, Laksana Tegaskan Komitmen Keselamatan Bus Berstandar Internasional

Sebagai informasi, struktur impor Jawa Tengah didominasi oleh bahan baku industri yang mencapai 83,34%, barang modal 10,89%, dan barang konsumsi 4,77%. Struktur impor tersebut mencerminkan dukungan kuat terhadap kegiatan industri dan investasi. Sementara komoditas impor ini mendukung keberlanjutan dan peningkatan kapasitas industri Jawa Tengah.

Data komoditas impor non migas Jawa Tengah meliputi mesin/peralatan mekanis/elektrik serta bagiannya sebesar 27,67%; Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) sebesar 17,37%; dan Plastik dan Barang dari Plastik sebesar 8,54%. Negara asal impor non migas meliputi China (60,10%); ASEAN (10,25%); Amerika Serikat (5,80%); Hongkong (3,32%); Brazil (2,76%).

Di samping nilai impor tersebut, kinerja ekspor Jawa Tengah juga tumbuh pada tahun 2025. Tercatat ekspor non migas Januari-Oktober 2025 mencapai US$ 10,11 miliar. Tumbuh 11,29% dibanding periode yang sama di 2024. Ekspor Jateng peringkat 11 se-Indonesia, dengan negara tujuan ekspor utama Amerika Serikat (USD 4.780,94 juta/47,29%); Jepang (USD 816,16 juta/ 8,07%); Tiongkok (USD 457,71 juta/4,53%); Belanda (USD 339,59 juta/3,36%); dan Korea Selatan (USD 279,68 juta/2,77%).

Ketua Umum BPP Ginsi, Capt. Subandi mengatakan, Ginsi harus memberikan manfaat kepada pelaku usaha importasi. Begitu juga dengan Ginsi Jateng yang harus meningkatkan perannya untuk berkontribusi dalam memajukan perekonomian di Jawa Tengah, serta turut serta dalam menyejahterakan masyarakat.

Baca Juga: Hakordia 2025 di Semarang Soroti Keterkaitan Korupsi dan Krisis Iklim, Pelajar hingga Warga Bersuara

"Ginsi Jateng juga harus terus berani menyampaikan dan meluruskan stigma negatif yang biasa disematkan kepada pelaku usaha importasi. Ginsi harus menjembatani kepentingan pelaku usaha dan pemerintah," katanya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X