Se’Indonesia Hadirkan Pengalaman Se’i Hotplate, Membawa Sajian Daging Asap NTT pada Warga Semarang

photo author
- Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:15 WIB
Se'Indonesia kini hadir di Jalan Brigjend Sudiarto Semarang. (Se'Indonesia)
Se'Indonesia kini hadir di Jalan Brigjend Sudiarto Semarang. (Se'Indonesia)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Kota Semarang dikenal sebagai kota multikultural dengan kekayaan rasa yang menyatu dalam keseharian warganya. 

Keragaman tersebut tercermin dalam lanskap kuliner, di mana makanan bukan sekadar soal rasa, tetapi juga menghadirkan kehangatan, kenyamanan, serta kebiasaan yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. 

Dari sini, kebutuhan akan hidangan bercita rasa akrab di lidah, berkualitas, namun tetap terjangkau menjadi semakin relevan.

Pendekatan itu sejalan dengan misi yang diusung Se’Indonesia. Berangkat dari keinginan menghadirkan daging sapi berkualitas agar bisa dinikmati lebih sering oleh masyarakat luas, Se’Indonesia memperkenalkan pengalaman menyantap se’i—daging asap khas Nusa Tenggara Timur—dalam format yang lebih dekat dengan keseharian. 

Kehadiran outlet dine-in di Semarang melengkapi layanan pesan antar yang lebih dulu dikenal, sekaligus menjawab antusiasme masyarakat terhadap ragam pengalaman kuliner yang terus berkembang.

Pengalaman makan langsung di outlet ini menghadirkan pembeda melalui penyajian menu se’i menggunakan hotplate. 

Baca Juga: Revitalisasi Keraton Surakarta Tetap Berjalan di Tengah Konflik Internal Keluarga Keraton

Tak sekadar menjaga kehangatan, hotplate membantu mempertahankan suhu hidangan sehingga tekstur daging tetap empuk dan juicy hingga akhir, sekaligus memperkuat aroma smokey yang menggugah selera.

Pilihan menu seperti Se’i Original dengan irisan daging lembut bercita rasa gurih dan aroma asap khas, hingga Se’i Bakar Madu yang dimarinasi madu, kecap, dan rempah, menghadirkan perpaduan rasa manis dan gurih yang seimbang. 

Karakter rasa yang akrab ini membuatnya mudah diterima oleh berbagai selera warga Semarang, sejalan dengan kekayaan kuliner Nusantara yang terbuka terhadap perpaduan cita rasa.

Baca Juga: Turnamen Padel Terbesar di Jateng Siap Digelar di Semarang, Hadirkan Gisella Anastasia

Di balik cita rasanya, proses pengolahan menjadi kunci utama. Terinspirasi dari teknik se’i tradisional asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, daging diolah melalui proses slow-cooked yang telah dimodernisasi. 

Metode ini memungkinkan rasa asap meresap perlahan, menghasilkan tekstur yang konsisten, lembut, dan tetap juicy tanpa mengesampingkan kualitas bahan maupun keterjangkauan harga.

“Kami ingin mengubah pandangan bahwa menikmati hidangan daging sapi yang enak dan berkualitas selalu identik dengan sesuatu yang eksklusif atau hanya untuk momen tertentu,” ujar Co-Founder & CEO Se’Indonesia, Rinaldi Dharma Utama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Audrian Firhannusa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X