Manfaatkan Bahan Alam, Siswa-siswi SMA 1 Gemuh Buat Batik Ecoprint

photo author
- Selasa, 21 Februari 2023 | 17:10 WIB
Siswa dan siswi SMA Negeri 1 Gemuh membuat batik ecoprint memanfaatkan daun dan pewarna alami.  (Edi Prayitno / kontributor Kendal)
Siswa dan siswi SMA Negeri 1 Gemuh membuat batik ecoprint memanfaatkan daun dan pewarna alami. (Edi Prayitno / kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Memanfaatkan kekayaan alam yang ada di sekitar sekolah, siswa-siswi SMA Negeri 1 Gemuh Kendal membuat kerajinan dari bahan alam tersebut. Dengan motif dari daun dan pewarna alami, siswa dan siswi ini membuat batik ecoprint dengan motif yang unik dan menarik.

Batik ecoprint ini sendiri merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain tersebut direbus. Kegiatan pembuatan batik ecorpint ini mulai diajarkan kepada siswa, dengan maksud anak-anak akan memiliki kemampuan dan ketrampilan.

Dengan bantuan guru pembimbing, siswa diajarkan mulai dari awal proses pembuatan dengan menyiapkan bahan hingga pengerjaan membuat batik dari bahan daun-daunan. Kreativitas siswa diperlukan dalam menyiapkan pola, yang dibuat dari daun yang ada disekitar sekolahan.

Baca Juga: Rusak dan Berlubang, Penambalan Jalan Pantura Kendal Fokus di 5 Titik

Daun-daun yang muda dan sebagian dianggap limbah dikumpulkan kemudian ditata untuk membuat pola yang akan dituangkan dalam kain.

“Proses awalnya yang dilakukan adalah scouring pada kain baru. Maksudnya adalah membersihkan kain dari sisa-sisa kotoran dengan merendamnya dalam larutan kapur. Hal ini agar mempermudah penyerapan warna dalam proses pembatikan,” jelas Meiza Ayu, siswa kelas X SMA Negeri 1 Gemuh ketika ditemui Selasa 21 Februari 2023.

Usai direndam dan ditiriskan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan daun yang sudah ditata membentuk sebuah pola. Daun-daun tersebut kemudian diletakan diatas kain sesuai dengan pols hasil kreativitas siswa.

“Daun disusun berdasarkan pola agar terlihat lebih menarik,” imbuhnya.

Baca Juga: Ranking FIFA Guatemala Peringkat Berapa? JAUH Ungguli Timnas Indonesia, Squad Garuda Kalah Lagi?

Langkah selanjutnya menyiapkan kain yang sudah diberi pewarna alami dari bahan daun ataupun kulit serta akar tanaman. Kain yang sudah diberi pewarna kemudian diletakan di atas kain yang sudah disusun daun secara perlahan. Kemudian ditekan serta diberi lapisan plastik lalu digulung sembari ditekan agar pola daun menempel pada kain yang sudah diberi pewarna.

“Setelah digulung kemudian diikat untuk kemudian direbus selama kurang lebih dua jam. Perebusan ini menjadi proses yang paling penting karena akan menghasilkan pola dari daun yang menempel dikain yang sudah diberi pewarna,” terangnya.

Kepala SMA Negeri 1 Gemuh Muhammad Dulsalam, pembuatan batik ecorpint ini merupakan proyek penguatan profil pelajar pancasila yang mengangkat kearifan lokal.

“Semua bahan dari alam memanfaatkan bahan yang ada disekitar sekolah. Selain daun dari sekitar sekolah juga menggunakan pewarna dari bahan alam juga,” terangnya.

Baca Juga: BERAPA Harga HP Xiaomi Redmi Note 11 Sekarang? Spesifikasi Mantap Ada 4 Kamera Belakang, Video Full HD

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X