Masuk Babak Baru, Tanggul Penahan Rob Tambak Lorok Semarang Mulai Digarap

- Jumat, 17 Maret 2023 | 12:50 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan beberapa stakeholder sedang memantau pembaangunan tanggul di Tambak Lorok. (Humas Pemkot)
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan beberapa stakeholder sedang memantau pembaangunan tanggul di Tambak Lorok. (Humas Pemkot)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu terus berupaya melakukan upaya penanganan banjir dan rob di kawasan Tambak Lorok, Semarang Utara.

Kali ini upaya penanganan banjir dan rob di Tambak Lorok Semarang ini memulai babak baru karena sudah pada tahap sosialisasi.

Dalam rangka sosialisasi itu, perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut terus melakukan komunikasi dengan stakeholder di lapangan untuk memantau perkembangan penanganan banjir dan rob di Tambak Lorok.

Baca Juga: Mall The Park Resmi Dibuka, Bakal Jadi Tempat Plesir Baru dengan Outlet Lengkap di Semarang

"Untuk pengendalian banjir dan rob kita mulai dari diselesaikannya (pembangunan tanggul) di sisi timur karena yang barat ini masih menyisakan beberapa bidang yang belum selesai dalam pembebasan lahan. Tetapi ini semua juga sudah berproses," terang Mbak Ita.

Selain itu, hal ini juga bersamaan dengan appraisal pembebasan lahan untuk reaktivasi kereta api sehingga saya harapkan ini dalam waktu 2 minggu untuk diulang lagi atau direviewlah agar bisa segera diselesaikan.

Dalam sosialisasi itu tidak hanya tanggul di sisi timur dan barat, namun akan dibangun pula kolam retensi sisi barat seluas 1,17 hektare dan kolam retensi sisi kiri seluas 8,22 hektare dengan 3 pompa di masing-masing sisi berkapasitas 500 Lps.

Baca Juga: KRONOLOGI Kecelakaan Karambol Tol Krapyak Semarang Siang Ini, 2 Tewas, 6 Luka-luka

"Harapannya hal ini akan melindungi kawasan tambak lorok dari banjir dan rob sekaligus mengurangi genangan serta dalam jangka panjang dapat mendukung pengembangan wisata bahari kawasan Tambak Lorok," pungkas Ita.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sumber Air BBWS Pemali Juana, Mustafa menjelaskan jika pihaknya memastikan pembangunan dimulai dengan pengumpulan data yang akurat. Hal ini dilakukan agar ke depannya pembangunan berjalan lancar dan menghindari konflik.

"Seandainya sudah selesai (pembebasan lahan) Januari-Februari itu sudah bisa kita mulai. Pada dasarnya masyarakat setuju untuk mendukung pembangunan ini. Cuma ada beberapa yang tidak (belum) setuju atas harga yang dikeluarkan," pungkas Mustafa.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X