Pasutri Tersambar Petir saat Berteduh di Tempat Pembakaran Batu Bata, Satu Orang Tewas

KENDAL, AYOSEMARANG.COM - Sepasang suami istri warga Dukuh Bugel Wetan, Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, tersambar petir saat berteduh di tempat pembakaran batu bata di perbatasan Desa Lumansari dan Johorejo, Sabtu 25 Maret 2023.

Sepasang suami istri bernama Solkhan dan Masto’ah berteduh saat memanen kacang hijau.

Saat hujan datang, pasutri itu berteduh di tempat pembakaran batu bata bersama satu orang lagi.

Baca Juga: Ramadhan Berbagi Kebaikan, Sijum Sedekaholic Community Bagi 500 Paket Takjil

Sekretaris Desa Pucangrejo Mukharor membenarkan warganya tersambar petir di perbatasan desa.

“Saat itu keduanya sedang memanen kacang hijau di sawah. Lalu hujan turun sehingga keduanya berinisiatif untuk berteduh dulu sebelum melanjutkan panen,” katanya saat dihubungi pada Sabtu 25 Maret 2023.

Saat berteduh, Masto’ah bersadar di tiang bambu tempat pembakaran batu bata, sementara suaminya berada tidak jauh dari tempat istrinya bersandar.

Tiba-tiba petir menyambar tempat pembakaran batu bata tersebut. Sontak keduanya tersambar, bahkan Solkhan sempat terpental akibat sambaran petir tersebut.

“Jadi Masto’ah sedang bersandar di tiang bambu menunggu hujan reda, lalu petir menyambar. Ada tiga orang selain suami istri juga ada satu lagi warga Lumansari yang berteduh. Solkhan sendiri sempat terpental namun tidak mengalami luka, sementara istrinya meninggal dunia,” terang Mukharor.

Melihat istrinya tergeletak, Solkhan bersama warga sekitar melaporkan ke Polsek Gemuh dan Koramil 06/Gemuh serta petugas kesehatan Puskesmas Gemuh 2.

Baca Juga: Ramadhan, One Day One Juz untuk OPD di Kendal

Babinsa Lumansari Koramil 06/Gemuh Kodim 0715/Kendal, Serda Budi PR bersama Bhabinkamtibmas Polsek Gemuh dan warga kemudian mengevakuasi korban.

Babinsa Lumansari Serda Budi PR mengatakan hasil pemeriksaan dari Puskesmas Gemuh 2, korban Masto’ah meninggal akibat tersambar petir.

“Selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk pemakaman dan pihak keluarga menerima dengan ikhlas atas kejadian ini sebagai musibah,” kata Serda Budi PR.