Mitos Lebaran Ketupat di Semarang, Punya Kaitan dengan Orang yang Sudah Meninggal

- Kamis, 27 April 2023 | 17:02 WIB
Penjual ketupat, lontong dan lepet di Pasar Karangayu Semarang. Lebaran syawal punya mitos khusus.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Penjual ketupat, lontong dan lepet di Pasar Karangayu Semarang. Lebaran syawal punya mitos khusus. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM  - Lebaran 2023 kini sudah selesai, namun hari besar umat Islam itu belum sepenuhnya berakhir.

Beberapa hari setelahnya, ada satu hari raya lagi setelah Lebaran 2023 yakni Lebaran Ketupat.

Lebaran ini biasanya dihitung seminggu setelah Idulfitri atau pada 8 syawal. Pada hari raya ini identik dengan tradisi makan ketupat, namun di balik tradisi itu ada juga mitos yang menyelubungi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Bertemu Sandiaga Uno, Bahas Program Penting untuk Desa

Salah seorang pedagang lontong dan ketupat di Pasar Karang Ayu Semarang yakni Sri Kusmiyati menjelaskan jika di masa lampau, masyarakat memaknai Lebaran Ketupat bukan sekadar hari besar keagamaan.

Katanya, Lebaran Ketupat punya arti khusus bagi seseorang yang anaknya meninggal.

“Jadi orang zaman dulu juga menyiapkan untuk anaknya yang sudah meninggal. Kalau Lebaran kan biasanya pada pulang,” terang perempuan berusia 62 tahun itu pada Kamis 27 April 2023.

Orang tua yang masih berada di dunia wajib menyediakan lepet. Yakni sejenis makanan yang berbahan baku beras ketan yang dicampur kacang kemudian dimasak dengan santan.

Baca Juga: Usai Bongkar Perselingkuhan Virgoun, Inara Unggah Kutipan soal Narsistik, Sindir Sang Suami?

Sebab di dunia lain, konon lepet ini akan jadi sejenis mainan. Jika tidak disediakan, anak-anak tersebut akan bersedih.

“Kasihan, nanti (arwah) anak-anak yang lain pada punya kok anak kita nggak punya. Melaske nanti nangis,” tambahnya.

Selain lepet, di Lebaran Ketupat ini orang tua juga harus menggantungkan ketupat di depan rumah. Fungsinya sama dengan lepet, sebagai hiburan untuk anak-anak di dunia lain yang berkunjung.

Namun Sri menyimpulkan jika berbagai mitos itu sebetulnya bisa dimaknai dengan maksud lain. Yakni sebagai bentuk doa, bagi anggota keluarga yang sudah meninggal.

Baca Juga: JUARA! 5 HP 3 Jutaan Kamera Terbaik di 2023, Redmi Note 11 Pro Spek Sultan Bikin Fotografi Auto Mewah

Halaman:

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X