KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Pasca ambruknya satu ruang kelas di SD Negeri Kalibuntu Wetan akhir pekan lalu, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap dilaksanakan namun dengan penataan dan penggabungan ruang kelas.
Langkah ini dilakukan agar proses KBM tetap berjalan dan keselamatan siswa juga terjamin.
Untuk siswa kelas 5A digabung dengan kelas 5B, dengan total 42 siswa menggunakan ruang kelas 1. Sedangkan untuk siswa kelas 1 melaksanakan KBM dengan menggunakan ruang perpustakaan sekolah.
Sementara kelas 6A dan 6B digabung menggunakan ruang kelas 2 dengan total siswanya 30 anak. Sedangkan untuk kelas 2 dengan jumlah siswa 26 siswa menggunakan ruang kelas 6B.
“Meski ruang kelas 6B bersebelahan dengan ruang yang ambruk, tetapi secara struktur bangunan masih aman,” terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi, dihubungi Selasa 2 Mei 2023.
Dikatakan Wahyu, proses pembersihan puing bangunan yang ambruk sudah dilakukan akhir pekan lalu. Sementara tim Dinas Pekerjaan Umum dan Disdikbud sudah melakukan pengecekan dan penilaian yang hasilnya baru akan disampaikan Rabu besok.
"Kami sedang menunggu hasil pemeriksaan dari DPU yang rencananya hasilnya baru besok akan diberikan. Nantinya kita ikhtiarkan penanganannya baik melalui Baznas, APBN atau APBD Kendal,” imbuh Wahyu.
Baca Juga: Cara Cek PIP SD yang Belum Dicairkan Bagaimana? Alasan Belum Cair Karena Faktor Ini
Wahyu mengatakan, di Hari Pendidikan Nasional ini bisa menjadi momentum untuk terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi lintas jenjang, stakeholder, dan multiprogram.
“Yang pasti kita senantiasa menghadirkan pembelajaran yang aktif dan bermakna, mengakomodir minat, bakat, dan potensi siswa serta berbasis projek,” pungkasnya.
Bangunan kelas di SDN Kalibuntu Wetan ambruk bagian atapnya pada Jumat 28 April 2023 siang. Tidak ada korban jiwa karena bangunan ambruk setelah kegiatan belajar mengajar selesai.***