Korban sendiri diketahui adalah pemilik Yayasan Putra Perdana.
Yayasan Putra Perdana menaungi beberapa sekolah seperti SMP Perdana dan SMK Perdana.
Untuk SMP Perdana sendiri yang jadi TKP penemuan jenazah memang sudah kosong dan tidak beroperasi sejak 2021.
"Korban memang sehari-hari tidur di sekolah. Di sana ada ruangan sejenis kayak kamar," sambungnya.
Sementara kata Setia Slamet, saksi mata pertama penemu jenazah di SMP Perdana Semarang tersebut.
Kata Slamet saat menemukan jenazah itu, kondisinya sudah telentang di tengah lapangan.
"Saya diminta oleh keluarga untuk mengecek. Saya kan kerja di SMK Perdana yang nggak jauh lokasinya. Saat ngecek pagarnya gembokan dari dalam. Akhirnya pakai tangga untuk ngecek kok ada orang tergelatak di tengah lapangan," katanya.
Usai mendapati ada orang tergelatak dia memastikan lebih dekat dan mendapati ternyata sesosok jenazah itu sudah membusuk.
Akhirnya Slamet menelpon polisi untuk pemeriksaan dan melakukan evakuasi.