Kemudian juga menjaga ketahanan pangan sehingga diharapkan dari semua sektor pengendalian inflasi ini semakin terjaga.
"Kita tahu setelah Lebaran ini juga ada beberapa bahan pokok yang naik lagi salah satunya bawang merah sehingga ini kita intervensi agar dibanyakin bawang merah, termasuk di Pak Rahman ini juga disesuaikan selain beras. Karena beras kan memang bahan pokok di Pak Rahman. Selain juga daging dan telur tapi juga mana yang memang dibutuhkan intervensi tidak hanya intervensi pasar tapi juga dengan operasi pasar," ungkapnya.
Kemudian program Pak Rahman ini akan terus ada sampai Juni nanti. Selain di gereja mungkin akan digelar di tempat ibadah lain seperti Pura dan juga kelenteng.
Selanjutnya satu yang patut disorot adalah adanya pembagian beras CPP yang sudah didistribusikan selama 3 bulan ini.
Baca Juga: Info Loker Semarang Bagi Lulusan SMA Sederajat, Segera Kirim Lamaran Sekarang
Para penerima beras CPP itu adalah masyarakat yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
"Ada sekitar 580 ribu kg yang kami sediakan. Artinya ada 58 ribu paket. Jadi ini setiap keluarahan Tambakrejo ini ada sekitar 806. Itu diberikan kepada masyarakat yang masyarakat DTKS," katanya.
Pak Rahman merupakan program kolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (BAPANAS).
Menurut Ita kolaborasi ini sangat penting untuk kesejahteraan sosial masyarakat.
"Kami mungkin menargetkan ada 86 kelurahan utama yang kami sasar dengan Pak Rahman plus. Pak Rahman Plus ada CPP, ada bansos, pengobatan yang kami sasar agar sama dengan kelurahan lainnya. Selain pak rahman ada juga vaksinasi, pengobatan gratis. Semuanya komplet dengan harapan masyarakat di pelosok-pelosok ini sejahtera," ucapnya.