KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Pendamping Lokal Desa (PLD) adalah garda terdepan dalam rangkaian alur pendampingan di desa. PLD selalu berada paling dekat dengan desa, sehingga berbagai hal yang dialami dan terjadi di desa, PLD selalu berada di sana.
Desa menganggap PLD adalah manusia setengah dewa, yang memahami berbagai hal yang terjadi di desa. Desa menganggap PLD bisa memberikan saran, masukan bahkan jawaban atas semua pertanyaan dan permasalahan yang muncul di desa.
Sementara itu, tidak semua PLD, memiliki kemampuan yang sama, hal ini dikarenakan latar belakang tiap-tiap PLD beragam, begitu juga tingkat pendidikan dan pola pikir serta pengalaman berorganisasi. Forum Komunikasi Pendamping Lokal Desa (FKPLD) Jawa Tengah, adalah sebuah wadah PLD untuk berkomunikasi, bersilaturahmi, bertukar ilmu, informasi dan saling menguatkan.
Baca Juga: Desta Natasha Cerai, Netizen Twitter Terbelah!
Dalam kegiatan refleksi PLD se-Jawa Tengah yang dilaksanakan di Stadion Kebondalem Rabu 17 Mei 2023, mengemuka usulan honor PLD dinaikan. Saat ini honor yang diterima PLD hanya Rp 1.880.000 perbulan masih jauh dari angka Upah Minimum Kabupaten. Ahmad Yusuf PLD Kendal mengatakan, Kopdar kali ini merupakan kali ketiga dikaksanakan.
“Harapannya dengan Kopdar ini bisa konsolidasi apa yang menjadi harapan 1.725 PLD se-Jawa Tengah untuk peningkatan kesejahteraan. Hampir lima tahun ini PLD menerima honor dibawah UMK,” terangnya.
Dikatakan pula di Kementerian Pedesaan belanja PLD saat ini masih sebatas belanja sesuai pos yang ada. PLD sendiri mencoba berkomunikasi dengan kementerian pedesaan, bagaimana nantinya bisa menjadi belanja rutin.
Selain itu, kegiatan refleksi PLD ini sebagai sarana peningkatan kapasitas diri, sebagai bekal melakukan kerja-kerja pendampingan di lokasi tugas serta sebagai media publikasi atas jejak-jejak pendampingan PLD di lokasi tugas masing-masing dalam mewujudkan manfaat Dana Desa.
Baca Juga: Perluas Jangkauan Pasar, Tokopedia Bantu Heritage Brass Semarang Naikan Omzet
Sementara itu Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki menyampaikan kegiatan ini sangat baik kerena bertujuan sebagai ajang silaturahmi, kekompakan dan saling bersinergi lintas seluruh PLD se-Jawa Tengah.
"Tolong Dana Desa untuk dikawal dan diawasi untuk kemanfaatan bersama dalam rangka memajukan desa dan meningkatkan perekonomian taraf hidup masyarakat setempat. Mari kita bergandengan-tangan untuk bekerja dan berkarya nyata demi mewujudkan desa yang maju dan mandiri," katanya.
Sedangkan Ketua Forum Komunikasi Pendamping Lokal Desa (FKPLD) Jawa Tengah, Aris Yudhi menjelaskan, forum ini dibentuk pada tahun 2018 di Kabupaten Klaten. FKPLD hanya ada di Jawa Tengah yang terbentuk atas dasar kesadaran dan rasa saling rasa kesetiakawanan sosial dan jiwa kebersamaan.
"Kopdar FKPLD Jawa Tengah dilaksanakan setiap Tahun sekali. Pada tahun 2018 dilaksanakan di Kabupaten Pati, tahun 2019 dan tahun 2020 off karena adanya Pandemi Covid-19, tahun 2021 dilaksanakan di Kabupaten Wonosobo dan tahun 2023 dilaksanakan di Kabupaten Kendal," ujar Aris.