Baca Juga: Sopir Truk Jadi Tersangka Sebabkan Kecelakaan di Jatibarang Semarang, Ini Daftar Kesalahannya
Terkait aspirasi warga yang menginginkan pelaksanaan pasar apung, pihaknya masih akan melakukan kajian menyeluruh khususnya terkait keselamatan masyarakat.
Selain hak tadi, Ita mengakui, karakter sungai Banjir Kanal Barat ini beda dengan sungai di Martapura.
"Sungai BKB ini hulunya di wilayah Kabupaten Semarang dan ini muaranya, sehingga akan dikoordinasikan dengan pihak BBWS untuk keselamatan masyarakat yang memanfaatkan BKB. Mengingat kejadian air bah pernah beberapa kali terjadi dan menewaskan mahasiswa susur sungai," terangnya.
Namun, untuk kegiatan di kawasan pinggir dapat dilakukan dengan ijin BBWS Pemali Juwana.
"Pemkot dalam hal ini sangat concern dan mendukung berbagai even kegiatan yang berfokus pada kegiatan masyarakat seperti rekreasi, wisata maupun pemberdayaan ekonomi," pungkas Ita.
Baca Juga: Status WhatsApp Bikin Pria Meteseh Semerang Tewas Dikeroyok, Dapat 14 Kali Tusukan
Sementara itu, Kusnandir, Camat Semarang Timur menyebutkan bahwa pembersihan BKT bersama BBWS Pemali Juwana akan dilakukan dalam 2 tahapan.
Untuk tahap pertama ini, penanaman ratusan pohon buah mangga, alpukat dan jeruk yang telah dilakukan dan akan diteruskan pada tahap 2, pertengahan Agustus mendatang.
Kegiatan ini sekaligus menjadi rangkaian road show World Water Forum yang ke-10.
"Penyiraman pohon akan dilakukan oleh BBWS untuk selanjutnya dapat dilakukan bersama seluruh stakeholder. Kami berharap BBWS selanjutnya juga akan melanjutkan pengerukan sedimen dan pemotongan rumput BKT hingga jembatan Kaligawe. Ke depan, masyarakat kami harapkan supaya dapat menjaga kebersihan kawasan dengan tidak membuang sampah sembarangan," pungkas Kusnandir.