KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Bubur Suro biasanya dihidangkan untuk memperingati hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Suro yang bertepatan dengan 1 Muharram.
Menurut pemerhati budaya Jawa, Bubur Suro merupakan lambang rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas berkah dan rezeki yang diperoleh.
Namun di Kendal biasanya kuliner tradisional ini disajikan pada malam menjelang 10 suro atau 10 Muharram pada kalender Islam.
Baca Juga: Gunungan Hasil Bumi Desa Mojo Diarak dan Diperebutkan Warga Kendal
Memperingati 10 Muharam, komunitas Sijum Sedekaholic Kendal membagikan 200 porsi Bubur Suro di jalan Laut Kota Kendal Jumat 28 juli 2023.
Relawan Sijum Sedekaholic, Puji Mulyono mengatakan tradisi Bubur Suro ini merupakan bentuk pengungkapan rasa syukur manusia atas keselamatan yang selama ini diberikan oleh Allah SWT.
“Tradisi memasak dan menyantap Bubur Suro memang sudah dilakukan secara turun-temurun, dan masih dilestarikan di Kendal. Munculnya bubur ini terkait fungsinya yang dalam bahasa Jawa disebut sebagai ubarampe yang berarti alat, dan bukan menjadi sesajen yang bersifat animistik,”jelasnya.
Baca Juga: Buktikan Komitmen sebagai Penyedia Perlindungan Jiwa, AXA Mandiri Serahkan Rp2 Miliar ke Nasabah
Untuk tahun ini, Sijum Sedekaholic Kendal membagikan 200 porsi Bubur Suro gratis kepada pengguna jalan di Kota Kendal. Warga antusias mendapatkan Bubur Suro yang bagi sebagian orang sudah mulai jarang dibuat oleh masyarakat.
Hidangan Bubur Suro terdiri dari bubur beras putih, bubur beras merah, tujuh jenis kacang, serundeng, telur, perkedel, hingga opor tahu. Isian Bubur Suro di setiap daerah juga biasanya berbeda-beda tergantung kemampuan dan selera masing-masing.
Asal usul Bubur Suro konon sudah ada sejak zaman Sultan Agung.
Baca Juga: Ratusan Perahu Nelayan Ramaikan Sedekah Laut dan Pesta Laut Nelayan Gempolsewu
Bubur ini menjadi lambang rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas berkah dan rezeki yang diperoleh.
Makna Bubur Suro juga terkandung pada angka tujuh, seperti penggunaan tujuh jenis kacang yang terdiri dari kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, kacang mede, dan beberapa kacang lainnya.