Terkait musibah tewasnya pengemudi Maxim di Kota Semarang pada Senin 24 Juli 2023 lalu, Yanto mengaku turut berduka. Namun hal itu tidak membuatnya takut untuk menjalankan profesi ini sebagai mata pencaharian.
“Sekarang harus lebih hati-hati saja kalau menerima order dari konsumen, terutama pada malam hari,” kata Yanto.
Sikap hati-hati tersebut, lanjut Yanto, dengan memilih orderan jarak jauh yang masuk pada malam hari. Bila pemesan adalah wanita akan ia diterima, namun jika pria lebih baik ia abaikan.
Lebih lanjut, pria yang baru menjadi pengemudi taksi online setahun terakhir itu menyebut para pengemudi sebenarnya punya cara untuk antisipasi tindak kejahatan dari penumpang.
Bila mendapatkan order luar kota, mereka akan koordinasi dengan sesama pengemudi wilayah yang dilalui, termasuk di kota tujuan, sehingga rekan sesama pengemudi bisa ikut memantau.
“Koordinasi lewat grup WA (WhatsApp) driver, sehingga teman-teman yang dilalui bisa ikut memantau. Kalau terjadi sesuatu bisa membantu,” katanya.
Menurut Yanto, langkah antisipasi lainnya yang akan ia lakukan bila penumpang terlihat gelagat berbuat kejahatan, ia akan menabrakan mobil ke pinggir jalan sehingga menarik perhatian orang.
"Penjahat pasti panik dan tidak bisa bawa kabur mobil. Karena penjahat hanya mengincar mobil, bukan uang yang tidak seberapa. Tapi semoga itu tidak terjadi," paparnya.
Yanto menambahkan bila terdaftar resmi di aplikator, pengemudi akan mendapatkan asuransi dari perusahaan saat mengalami musibah saat menjalankan orderan.***
