Tradisi ini merupakan cerminan dari perpaduan tiga etnis yang mendominasi masyarakat Semarang yakni etnis Jawa, Tionghoa dan Arab. Pada tahun 2024, Dugderan berlangsung pada 28 Februari 2024 kemarin.
Satu di antara pengunjung yang berkesempatan menaiki Becik-KU, Nurul, mengaku senang dan takjub dengan inovasi dari Udinus.
Menurutnya, Becik-KU memiliki desain unik serta menarik minat banyak orang. Saat menaiki kendaraan listrik itu, ia berkeliling bersama dengan keluarganya.
“Inovasinya unik dan saya beruntung bisa mengendarainya bersama dengan anak dan suami saya. Saya dan keluarga banyak mendapatkan informasi dari inovasi itu. Semoga bisa segera diterapkan di Kota Lama Semarang,” tutupnya.