semarang-raya

Membahayakan, Bendungan Pleret Semarang Ditutup untuk Seluncuran Anak-anak

Senin, 22 Juli 2024 | 10:47 WIB
Petugas BBWS, Koramil dan Kecamatan Semarang Barat melarang anak-anak bermain di Bendungan Pleret untuk mencegah potensi bahaya. (Istimewa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- BBWS Pemali Juwana bersama Kecamatan Semarang Barat melakukan pencegahan kepada anak-anak yang bermain seluncuran di Bendungan Pleret atau Sungai Banjir Kanal Barat (BKB), Minggu 21 Juli 2024.

Pencegahan anak-anak bermain di Bendungan Pleret ini dilakukan secara tegas dengan menyampaikan berbagai sosialisasi tentang dampak bahaya bermain di area tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bendungan Pleret belakangan viral dengan banyaknya anak-anak yang bermain seluncuran. Permainan anak-anak itu bahkan menjadi tontonan dan menarik banyak orang-orang dari seluruh penjuru Kota Semarang bahkan luar kota.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan di Jalan Kolonel Sugiarto Semarang: Byson Adu Banteng dengan Mobil Zebra, Pengendara Tewas

Ariyanto, PPNS Bidang Sumber Daya Air disingkat SDA BBWS Pemali Juana menuturkan jika pihaknya menyampaikan pelarangan kepada masyarakat bahwa Bendungan Pleret bukan arena bermain.

"Kami sampaikan kepada publik bahwa Bendungan Simongan ini sebagai pengendali banjir dan untuk penyediaan air baku di Kota Semarang. Namun karena viral yang sempat ramai kemarin seolah-olah objek wisata sehingga menimbulkan sentimen negatif dari pihak luar, ingin menyaksikan, penasaran. Ada dari Grobogan, bahkan Blora karena viral tersebut sampai datang ke sini, ternyata ini adalah bendung Simongan," ungkapnya.

Ariyanto menuturkan, saat ini masyarakat memandang Bendungan Pleret sebagai wisata gratis. Namun menurutnya, ada potensi bahaya yang ditimbulkan dan tidak disadari oleh masyarakat.

Baca Juga: Wali Kota Semarang Diperiksa KPK, Nana Sudjana Sudah Siapkan Pengganti Mbak Ita?

Meski demikian, Ariyanto menilai femomena anak-anak bermain di Bendungan Pleret dan jadi tontonan ini terjadi sewaktu liburan saja.

"Sehingga minggu ini memberikan edukasi supaya mereka paham berbagai resiko mulai dari cedera, kepala bisa terbentur bahkan sampai meninggal dunia," tuturnya.

Selain itu menurut Ariyanto dengan viralnya Bendungan Pleret ini lingkungan jadi terdampak.

"Lingkungan juga terdampak, parkir ini kan di sepanjang jalan. Kemarin ada pengaduan juga dari tokoh masyarakat lingkungan mengalami kesulitan, sehingga parkir berserakan sehingga lalu lintas agak terhambat," pungkasnya.

Baca Juga: Sedang Cari Barang Bekas, Seorang Pemulung di Semarang Temukan Bayi di Tumpukan Sampah

Sementara dari Camat Semarang Barat Elly Asmara menyampaikan mendukung penuh terhadap langkah yang dilakukan oleh BBWS. Dia pun juga bakal menerjunkan petugas selama seminggu ini.

Halaman:

Tags

Terkini