SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Prosotan atau aktivitas berselancar di bendungan Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang belakangan makin digemari.
Tidak hanya anak-anak yang ingin bermain di prosotan Banjir Kanal Barat Semarang tersebut, kegiatan ini bahkan jadi tontonan warga.
Namun di tengah gelak tawa dan euforia berselancar di Banjir Kanal Barat Semarang tersebut bahaya besar sebetulnya mengintai.
Hal itu disampaikan langsung oleh petugas penjaga pintu air Banjir Kanal Barat yang bernama Bayu.
Kata Bayu di wilayahnya dibedakan menjadi dua zona, yakni umum dan khusus.
Untuk zona umum yaitu taman yang memang digunakan untuk kegiatan warga. Sedangkan zona khusus adalah bendungan dan pintu air yang sebenarnya sudah terpampang sejumlah larangan, termasuk bermain di sana.
"Kita sudah kunci semua akses ke sana, kita gembok. Tapi ada yang lewat dari zona umum itu, lewat bawah. Ada yang mlipir-mlipir. Sejak viral yang datang banyak sekali, susah untuk ngasih tahunya," kata Bayu di Bendung Pleret, Selasa 16 Juli 2024.
Bayu menambahkan potensi bahaya bermain di Bendung Pleret cukup besar apalagi ketika daerah Kabupaten Semarang sedang hujan. Air bah bisa saja datang.
Baca Juga: Viral Prosotan di Banjir Kanal Barat Semarang, Ternyata Sudah Sejak Zaman Belanda dan Ada Klubnya
"Bahaya jika ada air bah datang dari atas. Memang biasanya ada pertanda air berubah jadi warna coklat, tapi kan tidak semua menyadarinya," ujar Bayu.
Selain itu ada juga kedalaman di sekitar bendungan yang memiliki jarak yang berbeda. Kalau hal itu tidak diwaspadai dan terlebih ada yang tidak bisa berenang, bisa berbahaya.
Baru dikhawatirkan, Bayu sudah membeberkan, pada Minggu 14 Juli 2024 lalu bahkan ada remaja yang nyaris tenggelam karena kaget dengan kedalaman sungai.
"Kemarin sore sekitar 15.30 WIB ada yang nyaris tenggelam, dia kaget karena ternyata tidak bisa menapak. Kedalamannya dua meter. Untungnya dia bisa meraih tangga," ujarnya.