Sistem yang akan didemonstrasikan tersebut telah menerapkan prinsip GEDSI (Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) untuk memastikan partisipasi perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya dalam proses pengambilan keputusan serta pengembangan solusi mitigasi banjir rob.
Hadirnya sistem Tide-Eye ini menunjukkan komitmen nyata dalam memanfaatkan teknologi untuk menghadapi dampak perubahan iklim, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim), SDGs 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) serta SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
"Penyerahan inovasi ini diharapkan menjadi kolaborasi strategis ini tidak hanya berdampak positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di kedua negara, tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam upaya global untuk menghadapi tantangan perubahan iklim," pungkas Rina.