Dalam kegiatan peninjauan, hadir pula sejumlah pemangku kepentingan, termasuk pegiat pelestarian kawasan heritage seperti Widia, yang menyampaikan masukan terkait pelestarian nilai sejarah Kampung Semawis.
Pemkot Semarang menyatakan siap menindaklanjuti masukan tersebut, baik melalui intervensi teknis oleh OPD terkait maupun sinergi program lintas sektor.
“Kita ingin Kampung Semawis kembali hidup. Bukan sekadar ramai di malam akhir pekan, tapi juga sebagai kawasan perdagangan, pusat aktivitas ekonomi masyarakat, dan ruang bertemu bagi semua golongan. Dari sinilah semangat kota inklusif Semarang bisa bertumbuh,” tutup Iswar.