SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Polda Jateng bersama Satlantas Polrestabes Semarang menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kecelakaan yang menewaskan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Iko Juliant Junior, Sabtu 5 September 2025.
Lokasi kecelakaan berada di Jalan Veteran Semarang, tepat di samping Polda Jateng, depan kantor salah satu media di Semarang, serta Kantor Tower Bersama Group.
Dalam proses olah TKP yang juga dihadiri anggota Brimob, polisi menghadirkan dua motor yang terlibat, yakni Honda Supra GTR dan Honda Vario.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Perempatan Tlogosari Semarang, Satu Pengendara Motor Tewas di Lokasi
Olah TKP berlangsung sejak pukul 11.00 WIB hingga 12.30 WIB. Selama kegiatan, Jalan Veteran sempat disterilkan dan arus lalu lintas dialihkan.
Kabidhumas Polda Jateng Kombes Artanto menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan rekonstruksi, melainkan olah TKP dengan metode ilmiah.
"Kegiatan bukan rekontruksi namun olah TKP secara scientific dengan menggunakan alat TAA (Traffic Accident Analysis)," katanya lewat pesan singkat, Sabtu ini.
Kronologi Versi Polisi
Artanto menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan, Iko meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas pada Minggu 31 Agustus 2025 sekitar pukul 03.05 WIB.
Saat itu, Iko yang mengendarai motor Supra GTR bersama rekannya Ilham, melaju dari arah barat menuju timur. Kendaraan mereka menabrak motor Vario yang dikendarai Viko dan Azis dari arah yang sama.
Baca Juga: Banyak Luka di Tubuh Iko Juliant Junior, PBH Unnes Bentuk Tim Investigasi
"Akibat tabrakan kecepatan tinggi dari arah belakang mengakibatkan keempat pengendara itu terpelanting ke depan jatuh ke bawah dan berakibat luka berat dan ringan. Sesaat setelah peristiwa tersebut anggota di lapangan bawa korban ke RS Kariadi untuk penanganan medis," ungkap Artanto.
Dalam olah TKP, motor Supra GTR tampak ringsek di bagian depan, sedangkan Vario mengalami kerusakan pada sisi belakang dekat knalpot.
Keterlibatan Brimob dalam penanganan kecelakaan ini sempat menjadi pertanyaan publik, lantaran merekalah yang mengantar korban ke rumah sakit.