semarang-raya

Pemkot Semarang Kebut Penguatan Sodetan Unissula dan Drainase Kaligawe untuk Cegah Banjir Ulang

Kamis, 13 November 2025 | 13:18 WIB
Sodetan Unissula dan drainase diperkuat untuk mengatasi banjir Semarang. (Humas Pemkot)

AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kota Semarang mempercepat berbagai langkah mitigasi banjir pascagenangan besar yang melanda wilayah Kaligawe dan sekitarnya pada 23 Oktober hingga 5 November 2025.

Fokus utama diarahkan pada penguatan sodetan Unissula agar aliran air ke laut dapat mengalir lebih cepat dan tidak menimbulkan genangan berkepanjangan.

Langkah tersebut merupakan tindak lanjut hasil asesmen pascabanjir yang mengungkap sejumlah titik kritis di kawasan timur Kota Semarang.

Baca Juga: Terbukti Terlibat Prostitusi, Ketua Hanura Jateng Divonis 8 Bulan Penjara

Selain memperkuat sodetan, pemerintah juga mengoptimalkan sistem drainase serta memperbanyak pompa air di titik rawan genangan. Normalisasi saluran dilakukan setiap hari, sementara pompa cadangan disiapkan untuk menghadapi potensi hujan berintensitas tinggi yang kerap berbarengan dengan pasang air laut.

Sistem peringatan dini kini diperkuat dengan dukungan data cuaca dari BMKG. Informasi potensi hujan ekstrem disebarkan melalui sirine, SMS blast, hingga kanal resmi pemerintah, agar masyarakat dapat bersiap menghadapi kemungkinan banjir.

Langkah lain yang turut dijalankan adalah memastikan ketersediaan logistik tanggap darurat, seperti sembako, air bersih, obat-obatan, dan selimut. Di sisi lain, penataan kawasan rawan banjir juga dikebut, terutama dengan menertibkan bangunan liar dan galian di bantaran sungai yang memperparah hambatan aliran air.

Dalam dua pekan ke depan, tim gabungan akan memprioritaskan pembersihan sedimentasi, perbaikan jalan dan saluran air, serta penempatan posko cepat tanggap di setiap kecamatan terdampak. Pemerintah juga menyiagakan tim pemantau cuaca selama 24 jam penuh.

Baca Juga: Detik-detik Kebakaran Rusunawa Karangroto Semarang Dini Hari, Api Berkobar di Lantai 5

Pemerintah daerah mengajukan dukungan tambahan dari pemerintah pusat berupa penambahan pompa besar dan genset, kelanjutan program Operation and Maintenance Contract (OMC), serta percepatan pembangunan tanggul laut. Selain itu, Pemkot Semarang berharap ada alokasi dana tak terduga dan dana rehabilitasi-rekonstruksi pascabencana untuk mempercepat pemulihan infrastruktur pengendalian banjir.

Berdasarkan data resmi, banjir pada akhir Oktober hingga awal November lalu berdampak luas pada 63.400 jiwa atau 21.125 kepala keluarga di 20 kelurahan, antara lain Genuksari, Gebanganom, Kaligawe, dan Trimulyo. Empat orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.

Curah hujan ekstrem, saluran tersumbat, pasang air laut tinggi, dan hambatan aliran sungai menjadi penyebab utama banjir. Melalui penguatan infrastruktur dan sistem peringatan dini, pemerintah berharap risiko banjir serupa dapat ditekan pada musim hujan mendatang.

 

Tags

Terkini