Wali Kota Semarang Tambah Pompa Raksasa Atasi Banjir, Kapasitas 1.000 Liter per Detik

photo author
- Rabu, 5 November 2025 | 11:18 WIB
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng saat meninjau rumah pompa.  (Pemkot Semarang)
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng saat meninjau rumah pompa. (Pemkot Semarang)

AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kota Semarang menambah mesin pompa berkapasitas besar untuk mempercepat penyusutan genangan dan menekan dampak banjir di sejumlah titik pesisir utara kota.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng mengatakan, tambahan pompa air dengan kapasitas 1.000 liter per detik diharapkan segera beroperasi untuk mempercepat surutnya air di kawasan terdampak.

"Dalam satu atau dua hari ke depan diharapkan ada tambahan pompa lagi dengan kapasitas 1.000 liter per detik," katannya, dikutip Ayosemarang.com, Rabu 5 November 2025.

Baca Juga: Buruh Kota Semarang Desak UMK 2026 Jadi Rp4,1 Juta, Naik 100 Persen!

Menurutnya, penanganan banjir dilakukan secara menyeluruh, mulai dari peningkatan kapasitas pompa, pembersihan saluran air, hingga koordinasi lintas wilayah.

Pemerintah kota juga memastikan tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan alat dari daerah lain.

Ia menegaskan, meski Semarang menerima dukungan dari beberapa kabupaten di sekitar, pemerintah kota tetap memiliki dan mengoperasikan pompa sendiri untuk kebutuhan penanganan jangka panjang.

"Kami memang menerima bantuan dari daerah lain untuk mempercepat penanganan di titik tertentu, tapi Semarang tetap memiliki pompa sendiri," lanjutnya.

Baca Juga: Identitas 6 Mahasiswa KKN UIN Walisongo Korban Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal

Adapun sejumlah daerah seperti Kudus, Jepara, dan Pekalongan turut memberikan bantuan pompa tambahan sebagai bentuk sinergi antarwilayah menghadapi kondisi darurat banjir.

Hingga saat ini, sekitar 28.000 warga masih terdampak genangan, terutama di kawasan pesisir dan dataran rendah.

Pemerintah kota menyiapkan langkah lanjutan agar aktivitas masyarakat, terutama sektor perdagangan, segera pulih.

"Dampak paling berat dari banjir yakni aktivitas ekonomi warga yang lumpuh," ujarnya.

Ia menambahkan, kerugian ekonomi akibat banjir diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah selama hampir sepuluh hari terakhir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X