SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah berjalan lebih dari sepuluh tahun kini mencakup hampir seluruh penduduk Indonesia. Bagi sebagian keluarga, program ini menjadi penopang ketika kebutuhan layanan kesehatan datang tiba-tiba termasuk bagi Rini (29), penjual alpukat asal Kedungmundu, Tembalang, Kota Semarang.
Rini mengandalkan JKN untuk pengobatan putra sulungnya, Raka Axelo (7), yang mengalami patah tulang setelah terjatuh saat bermain. Kejadian itu terjadi pada Sabtu malam. Ketika tiba di rumah, Raka tampak tidak seperti biasanya: diam, memegangi lengannya, dan pakaiannya penuh tanah. Setelah diperiksa, keluarganya melihat lengan anak itu tampak bengkok.
“Saya kaget saat melihat tangan anak saya seperti patah. Tanpa pikir panjang, saya langsung memutuskan membawa ke rumah sakit,” ujar Rini (25/11/2025).
Baca Juga: Kabar Baik! Semarang Resmi Hapus Status Guru Honorer Mulai 2026, Semua Diangkat Jadi PPPK
Rini membawa Raka ke IGD RS K.R.M.T Wongsonegoro. Setelah pemeriksaan awal dan rontgen, Raka dirawat inap untuk observasi. Hasil pemeriksaan keluar keesokan harinya, dan pada Senin dokter melakukan operasi pemasangan pen. Selasa, Raka sudah diperbolehkan pulang dan menunggu jadwal kontrol berikutnya.
Menurut Rini, seluruh proses berjalan cukup cepat dan jelas. Ia juga menyampaikan pengalamannya sebagai peserta JKN segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) Pemerintah Daerah. Selama ini program tersebut membantu kebutuhan medis keluarganya, termasuk saat persalinan dan ketika anak bungsunya pernah mengalami cedera lutut.
Baca Juga: Pulang Mengaji, Bocah 7 Tahun Jatuh dari Jembatan Kadilangu Demak Diduga Tersandung Kayu
Rini mengatakan layanan yang diterimanya di rumah sakit berjalan baik dan ia tidak mengalami kendala terkait administrasi pembiayaan melalui JKN.
Meski begitu, ia menilai akses layanan kesehatan yang mudah tetap menjadi kebutuhan utama masyarakat. “Program seperti ini sangat membantu keluarga seperti kami,” ucapnya.***